Buronan Teroris Poso Tewas Ditembak, Satgas Temukan Bom Hingga Duit Rp 202 Ribu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat. Satgas Madago Raya menembak buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang tewas.

TRIBUNJAKARTA.COM - Satgas Madago Raya menembak buronan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang tewas.

Satgas pun menemukan 39 item barang bukti, namun yang menonjol yakni bom, 1 botol bubuk mesiu, senjata tajam jenis parang, dan uang tunai Rp 202 ribu.

Ahmad Panjang tewas tertembak setelah terlibat kontak senjata di area perkebunan warga Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Selasa (4/1/2022) sekira pukul 10.30 WITA.

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengungkapkan operasi yang dilakukan pihaknya menemukan lokasi persembunyian Ahmad Panjang.

Ketika itu, petugas melihat keberadaan Ahmad Panjang di sebuah semak di Desa Dolago, Parigi Selatan.

Baca juga: Perkara Sekeluarga Sakit, Warga Bakar Rumah Pasutri yang Diduga Miliki Ilmu Hitam

"Personil Satgas Ops Madago Raya melaksanakan ambush dan mendengar ada suara gesekan semak atau ranting. Terlihat 1 DPO atas nama Ahmad Panjang teridentifikasi jelas," kata AKBP Bronto Budiyono.

Saat hendak ditangkap, kata Bronto, pelaku mencoba melakukan perlawanan.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi memperlihatkan foto DPO teroris Poso saat konferensi pers di Mako Polres Parimo, Selasa (4/1/2021) siang. (Handover/Humas Polda Sulteng/ Tribunpalu.com)

Kontak tembak pun tidak terhindarkan dan petugas melakukan tindakan tegas dan terukur hingga Ahmad Panjang meninggal dunia.

"Kemudian dibawa ke intalasi jenazah Rumkit Bhayangkara Palu. Hasil identifikasi dipastikan bahwa jenazah adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, umur 27 tahun, yang merupakan 1 dari 4 DPO MIT Poso," katanya.

Baca juga: Satu Keluarga di Makasar Diserang 20 Orang, Ibu Diseret hingga Bocah Sembunyi di Kamar Mandi

Evakuasi jasad Ahmad Panjang dikawal ketat pasukan gabungan bersenjata lengkap.

Dalam video yang diterima TribunPalu.com, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans milik Polisi.

Jasad Ahmad Panjang tiba di RS Bhayangkara Palu Selasa malam dan langsung ditangani tim inafis untuk kepentingan autopsi.

Harusnya tak sendiri

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, DPO tewas itu diperkirakan tidak sendirian saat di lokasi kejadian.

"Seharunya berdua, karena mereka tidak pernah sendiri biasanya, harusnya berdua dan tertembak satu," kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi melalui konferensi pers di Polres Parimo.

Baca juga: Dugaan Farid Okbah Terlibat Jaringan Teroris, Respon MUI Kota Bekasi: Urusan Pribadi

Kapolda pun menegaskan agar sisa DPO saat ini, bisa menyerahkan diri secara baik-baik.

Halaman
12

Berita Terkini