Protes Relokasi, PKL Depan RSU UKI Tidur di Jalan Hingga Duduki Ekskavator

Penulis: Bima Putra
Editor: Jaisy Rahman Tohir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PKL depan RSU UKI melakukan aksi protes menolak direlokasi ke lokasi binaan (Lokbin), Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) depan Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia (RSU UKI) di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur menolak direlokasi.

Para pedagang makanan, minuman yang sudah puluhan tahun berdagang di trotoar depan RSU UKI menolak direlokasi ke lokasi binaan (Lokbin) disediakan Pemkot Jakarta Timur.

Tidak hanya melontarkan protes secara lisan serta lewat spanduk saat petugas gabungan membongkar trotoar depan RSU UKI di Jalan Mayjen Sutoyo pada Selasa (18/1/2022) pagi.

Mereka protes dengan cara tidur di dua lajur kiri Jalan Mayjen Sutoyo, bahkan mengambil alih satu beko Pemkot Jakarta Timur yang dikerahkan mengangkut puing bongkaran trotoar.

Imbas aksi protes ini arus lalu lintas dari arah Cililitan menuju Cawang tersendat karena dua lajur Jalan Mayjen Sutoyo digunakan PKL yang tetap berlangsung meski diguyur hujan.

Ketua Paguyuban PKL UKI, Eva Marliana Sianturi (40) mengatakan mereka menolak direlokasi karena tiga pilihan Lokbin yang disediakan dianggap tidak cocok karena sepi pengunjung.

"Tidak memadai karena di sana hanya genderuwo yang beli, tidak ada orang. Tidak sesuai, di sana tempat buang mayat, ibaratnya," kata Eva di Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Ibunya Banting Tulang Jadi TKW di Luar Negeri, Bocah Autis di Bekasi Jadi Korban Kebejatan Duda

Ini berdasar tinjauan para pedagang ke tiga lokasi relokasi, Lokbin Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Lokbin Susukan, Kecamatan Ciracas, dan alternatif Lokbin Munjul, Kecamatan Cipayung.

Menurut mereka, bila Pemkot Jakarta Timur hendak menata trotoar depan RSU UKI maka sepatutnya mereka direlokasi ke kantin di dalam RSU UKI sehingga tidak kehilangan pelanggan.

"Sudah kami tanya kepada pak Camat dan pak Lurah tapi mereka tak bisa memberikan solusi. Mereka hanya mengikuti oknum-oknum yang berada di belakang," ujarnya.

Eva dan puluhan PKL depan RSU UKI yang mulai berjualan pukul 19.00 WIB hingga pukul 01.00 WIB menuturkan juga menolak bila keberadaan mereka dianggap membuat kumuh RSU UKI.

PKL depan RSU UKI tiduran menolak direlokasi ke lokasi binaan (Lokbin), Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (18/1/2022). (Bima Putra / Tribun Jakarta)

Baca juga: Anies Baswedan dan Giring Ganesha Adu Suara Sumbang, Hingga Pernyataan Gerindra & PSI Soal Sindiran

Menurut mereka jika alasannya ketertiban umum maka PKL di sepanjang Jalan Raya Bogor, wilayah Kecamatan Kramat Jati depan Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati juga harusnya ditertibkan.

"Kami di sini bertahan hidup hanya memakai Pergub (DKI) nomor 10 tahun 2015 yang menyatakan pedagang kaki lima bolehh menggunakan trotoar makanya kami berani di sini," tuturnya.

Asisten Pemerintahan Jakarta Timur, Eka Darmawan mengatakan penertiban PKL depan RSU UKI sudah sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Halaman
12

Berita Terkini