"Saya tanya sekali lagi bapak jangan salah jawab. Tidak boleh tanda tangan kontrak perjanjian kalau uangnya tidak tersedia pak. Tolong luruskan," lanjutnya.
Gunung menjawab untuk sementara pihak Jakpro menggunakan dana 'talangan' yang bersumber dari dana korporasi perusahaan mereka.
Dana tersebut diakui berjumlah Rp50 miliar dan ada dalam bentuk tunai.
"Jadi dana korporasi ada secara cash," ucapnya.
Sebagai pembuktian, Manuaran pun berencana bakal mengecek kebenaran ini.
"Jadi saya pastikan uang sekitar Rp 50 miliar untuk bangun trek ada? Available ya? Besok kita cek uangnya itu," tandasnya.