TRIBUNJAKARTA, GAMBIR - Selama empat tahun karirnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, ternyata tidak banyak warga yang mengetahui prestasi Anies Baswedan.
Padahal, orang nomor satu di DKI itu kerap membagikan apa yang telah dikerjakannya di media sosial seperti Instagram.
Selain itu, Anies juga membuat channel Youtube.
Tak hanya foto dan video, narasi setiap postingan di Instagram Anies juga dipoles apik.
Yang teranyar dan kerap dibanggakan Anies adalah pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Bahkan Anies sampai berpolemik saling sindir dengan Ketua Umum PSI, Giring Ganesha.
Saat itu Anies mengundang Nidji, mantan band Giring, untuk check sound di JIS.
Giring seperti tersinggung dan membalas Anies. Ketika itu klausa "suara sumbang" menjadi yang digunakan keduanya.
Namun ternyata tidak banyak warga Jakarta yang menganggap JIS sebuah prestasi.
Baca juga: 4 Tahun Jadi Gubernur DKI, Mayoritas Warga Jakarta Tak Tahu Prestasi Anies
Lantas apakah itu menandakan bahwa Anies berhasil dalam menyebarluaskan apa yang telah dikerjakannya selama memimpin Jakarta?
Nyatanya tidak bisa juga dibilang maksimal.
Setidaknya bila mengacu dari hasil survei terbaru yang dibuat oleh Populi Center.
Populi Center membuat jajak pendapat soal prestasi yang paling berkesan dari beragam program yang dijalankan Anies.
Hasilnya, mayoritas responden ternyata tidak tahu prestasi dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu selama memimpin Jakarta.
"Pada pertanyaan terbuka, apa prestasi paling berkesan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, sebesar 33,5 persen masuk kategori tidak tahu/tidak jawab," ucap peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/2/2022).
Kemudian, ada juga 8 persen responden yang menilai Anies belum memiliki prestasi selama beberapa tahun terakhir ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Dari sekian banyak program yang dijalankan Anies, program pengendalian banjir jadi prestasi yang paling banyak dipilih responden, yaitu sebesar 9 persen.
Selanjutnya, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dengan 8,8 persen, serta perbaikan trotoar dengan 8 persen.
Baca juga: Survei Populi Center: Hanya 9,5 Persen Masyarakat Percaya Anies Terlibat Korupsi Formula E
Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang belakangan terus menerus dipamerkan Anies justru hanya dinilai sebagai sebuah prestasi oleh 5,5 persen responden.
Sebagai informasi, hasil survei didapat dari 600 responden yang tinggal di DKI Jakarta.
Responden dipilih secara acak bertingkat, mulai dari pengacakan untuk kelurahan, RT, keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Survei Populi Center di 60 kelurahan di ibu kota pada periode 26 Januari hingga 1 Februari 2022.
Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 4 persen.
9,5 Persen Masyarakat Percaya Anies Terlibat Korupsi Formula E
Alih-alih mengetahui prestasi Anies selama di Jakarta, sebagian warga justru curiga orang nomor satu di DKI Jakrta itu terlibat dugaan korupsi di penyelenggaraan Formula E.
Dari hasil survei Populi Center, sebanyak 32 persen responden meyakini adanya praktik korupsi dalam kasus Formula E
"Sedangkan yang menilai tidak ada unsur kasus korupsi dalam Formula E sebesar 22,5 persen," ucap peneliti Populi Center Rafif Pamenang Imawan.
Walau demikian, mayoritas responden ternyata tidak mengetahui isu korupsi ini, jumlahnya mencapai 39,7 persen.
Sementara masyarakat yang menolak menjawab ada 5,8 persen.
Baca juga: Survei Cagub DKI 2024: Sandi Uno Ungguli Anies dari 22 Nama Tokoh Politik, Ahok Kalah Jauh
Hasil survei Populi Center juga menunjukan bahwa 9,5 persen responden meyakini Gubernur Anies Baswedan terlibat dugaan korupsi Formula E.
Sedangkan, mayoritas warga Jakarta yaitu sebesar 59,8 persen responden percaya orang nomor satu di DKI itu tidak terlibat.
"Tidak percaya 54,8 persen dan sangat tidak percaya 5 persen," ujarnya.
Sementara masyarakat yang tidak mengetahui isu tersebut sebesar 27,5 persen, dan responden yang menolak menjawab sebesar 3,2 persen.
Sebagai informasi, hasil survei didapat dari 600 responden yang tinggal di DKI Jakarta.
Responden dipilih secara acak bertingkat, mulai dari pengacakan untuk kelurahan, RT, keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Survei Populi Center di 60 kelurahan di ibu kota pada periode 26 Januari hingga 1 Februari 2022.
Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 4 persen.
• Tak Ingin Rumah Sakit Kolaps, Gubernur Anies Imbau Pasien Covid-19 Gejala Ringan Isolasi di Rumah
Imbauan Anies di PPKM Level 3
Guna mencegah semakin meluasnya kasus Covid-19, pemerintah kembali memperketat pembatasan kegiatan masyarakat.
Status PPKM di DKI Jakarta pun naik menjadi level 3 hingga 14 Februari 2022 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta perkantoran kembali menerapkan work from home (wfh) atau bekerja di rumah.
"Kantor nonesensial diharapkan kembali menerapkan wfh dan hanya 25 persen saja yang bekerja di kantor," ucapnya dalam video yang diunggah di akun instagramnya (@aniesbaswedan) dikutip Rabu (9/2/2022).
Kemudian, pembelajaran tatap muka (PTM) juga dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas kelas.
Aturan soal PTM ini merujukan pada revisi surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri yang baru disahkan beberapa waktu lalu.
"Orang tua diberikan kebebasan untuk memilih apakah anaknya ikut sekolah atau anaknya belajar dari rumah," ujarnya.
Baca juga: Anies Ungkap Kasus Naik Pesat Tapi Angka Kematian Tak Separah Gelombang Kedua Covid-19
Tak hanya itu, pembatasan kapasitas juga akan diperketat di tempat-tempat publik.
Anies pun berpesan kepada para pengelola tempat-tempat tersebut untuk memenuhi protokol kesehatan, khususnya soal aturan masker dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
"Jangan lagi ada yang abai untuk penggunaan masker dan checkin PeduliLindungi di tempat-tempat umum," tuturnya.
"Kami akan rutin melakukan pemeriksaan dan mengingatkan," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: DKI Jakarta Berstatus PPKM Level 3, Gubernur Anies Beri Pesan ke Warga: Tak Perlu Panik
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari kerumunan.
"Bila kita menyaksikan sebuah tempat sudah penuh hindari untuk masuk, jauhi. Kenapa? karena Omicron ini mudah sekali menular dan potensi itu harus kita hindari," kata Anies.