Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan digelar 2 tahun lagi, namun bursa calon presiden (Capres) sudah mulai memanas.
Sejumlah tokoh politik pun digadang-gadang bakal maju dalam Pilpres 2024 mendatang.
Dua nama, yaitu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun mengisi daftar teratas calon kuat pengganti Presiden Joko Widodo.
Elektabilitas kedua tokoh ini selalu menjadi yang tertinggi di setiap jajak pendapat yang diadakan berbagai lembaga survei politik.
Baik Prabowo maupun Anies sejatinya punya kesamaan, keduanya dikenal dekat dengan Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Baca juga: Ini Penyebab Prabowo Jadi Capres 2024 Terkuat, Anies dan Ganjar Jauh Tertinggal
Pada Pilpres 2019 lalu, Prabowo dengan pasangannya Sandiaga Uno didukung oleh kelompok ini.
Bahkan, PA 212 menjadi elemen penting kemenangan Anies Baswedan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017 lalu.
Lalu siapakah sosok Capres yang akan diusung PA 212 dalam Pilpres 2024 mendatang?
Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin terang-terangan mengatakan pihaknya belum menentukan pilihan sosok yang akan diusung dalam bursa Capres.
Ia mengatakan, keputusan soal Capres yang akan disokong PA 212 baru akan dibahas dalam Ijtima Ulama yang digelar jelang Pilpres.
"Insya Allah untuk menentukan Capres dan Cawapres ya berdasarkan dari hasil Ijtima Ulama yang Insya Allah akan digelar akhir 2013 atau awal 2024 ketika akan dimulainya pendaftaran Capres dan Cawapres," ucapnya saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Ada Peran Anies, Polisi dan Pemprov DKI Kompak Soal Izin Reuni 212: Coba Tanya Pak Gubernur
Novel pun membeberkan kriteria sosok Capres yang akan didorong PA 212.
Ia menyebut, pihaknya ingin menyusun calon pemimpin yang beriman dan taqwa kepada Allah SWT.
"Yang pasti bukan dari kelompok pendukung penista agama, kriminalisasi ulama, pendukung PKI, aliran sesat, LGBT, serta pelaku kemungkaran yang lain," ujarnya.