Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jumlah mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Pemprov DKI Jakarta mengalami peningkatan.
Merujuk pada data yang diberikan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, jumlah mutasi ASN Ke Pemprov DKI pada tahun 2021 mengalami peningkatan ketimbang tahun sebelumnya.
"Data mutasi ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2021, PNS yang ikut tes mutasi 240 orang. Namun yang lulus 136 orang," kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Maria Qibtya saat dikonfirmasi, Rabu (2/3/2022).
"Sementara di tahun 2020, PNS yang ikut tes mutasi 240 orang, yang dinyatakan lulus 124 orang,"tambahnya.
Kendati begitu ia menepis kabar peningkatan ini lantaran adanya ASN yang bekerja di kementerian atau badan ogah pindah ke ibu kota negara (IKN) Nusantara, dan malah mengajukan mutasi ke Pemprov DKI.
Baca juga: Permohonan Mutasi ke Pemprov DKI Meningkat, Banyak ASN Ogah Pindah ke IKN Nusantara?
"Jika dibandingkan kenaikan yang akan mutasi ke DKI pada tahun 2020 dan 2021 tidak terlalu signifikan. Gak ada (hubungan dengan ogah pindah ke IKN Nusantara)," ungkapnya.
Permohonan Mutasi ke Pemprov DKI Meningkat, ASN Ogah Pindah ke IKN Nusantara?
Sebanyak 180.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) bakal pindah ke ibu kota negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur mulai 2024 mendatang.
Namun, ternyata banyak ASN yang bekerja di kementerian atau badan ogah pindah ke Nusantara.
Merekanya pun coba mengakalinya dengan mengajukan surat permohonan mutasi ke Pemprov DKI Jakarta.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Maria Qibtya mengatakan, ada peningkatan permohonan mutasi ASN dalam beberapa bulan terakhir ini.
"Kalau lihat jumlah ada peningkatan permintaan mutasi," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (2/3/2022)
Baca juga: Baru-baru Ini ASN di Jalan Sabang Jadi Korban Jambret, Karyawan Restoran: Sudah Sering Terjadi
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, beragam alasan disampaikan para ASN yang mengajukan mutasi itu.
"Misalnya mengikuti penugasan suami atau istri ke Jakarta, merawat orang tua atau mengembangkan karier," ujarnya.