"Artinya, itu memimpin dengan keteduhan, kenyamanan, kedekatan, keharmonisan justru lebih efektif ketimbang kita jadi pemimpin marah-marah, ngamuk," ujarnya.
Semasa menjabat sebagai Pangdam, Dudung mengaku jarang marah.
Namun, karena gaya kepemimpinan yang mengayomi itu lah jajarannya menghargainya.
"Saya waktu jadi Pangdam Jaya, enggak pernah tuh marah-marah sama staf, kasdam. Tapi justru karena kedekatan," katanya.
Dudung juga lebih banyak mendengarkan saran-saran dari para stafnya sehingga dalam mengambil keputusan merupakan hasil bersama, bukan sepihak.
Karena kedekatan itu juga yang membuat stafnya memiliki ide-ide yang inspiratif.
"Jadi, sekali lagi, saya sangat nista kalau tidak kunjungan ke Kodam Jaya. Karena Kodam Jaya melahirkan saya," tambahnya.
Jenderal bintang empat itu pun sangat senang ketika bawahannya langsung menyambutnya sejak awal masuk pintu gerbang Kodam Jaya.
"Saya bahagia dan senang. Tadi kata Pangdam, salaman saya dengannya, "Welcome Home". Selamat datang di rumah sendiri. Saya merasa familiar dan dekat dengan Kodam Jaya ini," pungkasnya.