TRIBUNJAKARTA.COM - Nama politisi Gerindra, Mohamad Taufik menjadi sorotan usai dirinya dicopot dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Kabar pencopotan M Taufik sebagai pimpinan DPRD DKI Jakarta disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga menjabat Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta. Ahmad Riza Patria.
Ariza juga mengakui bahwa pengganti Mohamad Taufik di kursi Wakil Ketua DPRD DKI ialah Rani Mauliani yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI.
Sementara itu, dalam tayangan Youtube Kompas TV pada Senin (4/4/2022), Taufik menyatakan sampai hari ini dirinya masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD dan juga kader Partai Gerindra.
Lantas apakah ada perbedaan sikap antara Taufik dan Ariza soal jabatan Wakil Ketua DPRD DKI dari partai Gerindra?
Baca juga: Gerindra Tegaskan Copot Taufik dari Wakil Ketua DPRD DKI Bukan karena Doakan Anies Jadi Presiden
Mengutip ucapan Taufik di Kompas TV, dia mengakui perihal informasi pencopotan dari Wakil Ketua DPRD DKI didengarnya langsung dari Ariza.
"Disampaikan langsung oleh pak ariza ke saya dan saya bilang silakan dan itu kewenangan partai," kata Taufik.
Namun Taufik menyebut pencopotannya dirinya oleh Ariza masih sebatas ucapan secara lisan.
Dia belum menerima secara resmi surat pencopotan resminya.
"Sampai hari ini surat resminya belum saya terima," kata Taufik
Soal rumor bakal pindah partai
Selain pencopotannya dari jabatan Waki Ketua DPRD DKI, satu hal yang jadi sorotan Taufik ialah kabar dia akan hengkang dari Gerindra.
Setidaknya ada dua partai yang dirumorkan bakal menjadi pelabuhan baru Taufik di panggung politik.
Dua partai itu yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nasional Demokrat (NasDem).
Mengenai rumor dirinya bakal pindah partai, Taufik pun akhirnya buka suara.
Baca juga: Hubungan M Taufik dan Gerindra Retak, Sosok Penting di Jakarta Ini Disebut Jadi Biang Keroknya
Dia menegaskan sampai saat ini masih menjadi kader Partai Gerindra.
"Kemudian soal saya akan pindah ke partai lain, sampai hari ini saya masih menjadi kader Gerindra dan wakil ketua DPRD karena proses pergantian itu di DPRD.
Dan saya belum memutuskan kemana, sampai hari ini saya masih di Gerindra," tegas Taufik.
Hubungan Taufik dan Ariza Retak?
Pencopotan Taufik dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta menimbulkan opini liar bahwa itu membuat hubungannya dengan Ariza retak.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin memberikan analisa terkait keretakan hubungan antara Mohamad Taufik dengan Partai Gerindra.
Sosok penting di DKI Jakarta yakni Ariza disebut-sebut mempunyai andil besar dalam keretakan tersebut.
Ujang Komarudin menilai, keretakan hubungan Taufik dan Gerindra terjadi sejak kedatangan Ahmad Riza Patria.
Sejak Ariza dari DPR RI didapuk sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, kekuasaan Taufik di Jakarta seolah perlahan digembosi oleh Gerindra.
Baca juga: Ariza Biang Kerok Keretakan Hubungan Taufik dan Gerindra, Pengamat: Seolah Ada Matahari Kembar
Saat itu, posisinya digantikan oleh Ariza dan Taufik hanya diberi kursi sebagai Ketua Dewan Penasihat DPD Gerindra DKI.
"Mungkin Taufik sudah tak nyaman di Gerindra sejak Ariza Patria terpilih sebagai Wagub DKI Jakarta, lalu terpilih jadi Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta," ucapnya saat dihubungi, Minggu (3/4/2022).
Belakangan santer diberikan Taufik memilih pergi meninggalkan partai berlambang burung garuda tersebut.
Sejauh ini, ada dua partai yang digadang-gadang jadi pelabuhan baru Taufik, yaitu NasDem dan PKB.
"Seolah ada dua matahari kembar, jadi bisa jadi Taufik mengalah," ujarnya.
Ujang menilai, kepergian Taufik ini justru akan merugikan Gerindra yang punya ambisi besar memenangkan Pemilu 2024 mendatang.
Pasalnya, Taufik punya basis massa besar di ibu kota dan kinerjanya sangat baik sewaktu membesut Gerindra DKI.
Baca juga: Rumor Taufik Tinggalkan Gerindra Menguat Usai Dicopot dari Pimpinan DPRD DKI, 2 Partai Jadi Sorotan
Iya juga jadi salah satu aktor dibalik keberhasilan Anies Baswedan memenangkan Pilkada DKI 2017 lalu.
Keberhasilan Gerindra memborong 19 kursi parlemen Kebon Sirih pada Pileg 2019 lalu juga tak terlepas dari strategi Taufik saat menjabat Ketua DPD Gerindra DKI.
"Sedikit banyak atau besar dan kecil, Gerindra akan rugi, karena Taufik merupakan tokoh di Gerindra, dan punya massa banyak di Jakarta," tuturnya.