Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Lahan Pancoran Buntu 2 yang berlokasi di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan tidak hanya dijadikan sebagai lapak-lapak pemulung dan tempat tinggal.
Eks warga Pancoran Buntu 2, Cucu, mengatakan ada oknum yang mendirikan kafe dangdut.
"Di dalam (lahan Pancoran Buntu 2) usahanya bermacam-macam. Di depan ada dua kafe dangdut," ujar Cucu saat dihubungi, Kamis (14/4/2022).
Kafe-kafe dangdut itu, kata Cucu, ibarat sarang penyamun. Sebab, ia menyebut terdapat praktik prostitusi hingga jual beli narkoba di dalamnya.
"Isinya di dalam kehidupannya benar-benar sarang penyamun. Dari mulai narkoba, prostitusi ada juga, karena di kafe-kafe itu banyak cewek-cewek nakal," kata dia.
Baca juga: Eks Warga Pancoran Buntu 2 Sebut Ada Dua Oknum Ngaku Keturunan Ahli Waris yang Sewakan Lahan
Bahkan, lanjut Cucu, sempat terjadi keributan yang berujung jatuhnya korban jiwa di kafe dangdut tersebut.
"Sampai di kafe terakhir itu ada yang meninggal, ribut. Karena abis minum, ribut pukul-pukulan, akhirnya meninggal," ucap dia.
Ia mengungkapkan, kafe-kafe dangdut yang ada di lahan Pancoran Buntu 2 berkali-kali terjaring razia protokol kesehatan (prokes) oleh petugas gabungan.
"Bukan pernah lagi, sering dirazia. Razia, tutup, habis itu buka lagi," ungkapnya.
Saat ini, sebanyak 23 warga masih bertahan menduduki lahan di Pancoran Buntu 2 milik PT Pertamina di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan meminta 23 warga tersebut untuk membongkar mandiri tempat tinggalnya di Pancoran Buntu 2.
"Ya sebenarnya kita berharap demikian karena mereka sudah tinggal cukup lama, artinya sudah cukup," kata Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan, Mahludin, di Kantor Kecamatan Pancoran, Kamis (24/3/2022).
Mahludin berharap warga segera pindah secara sukarela sebelum dilakukan penertiban dan pemulihan aset.
"Karena itu (lahan Pancoran Buntu 2) akan digunakan, saya harap warga bisa meninggalkan secara sukarela karena itu aset negara," ucap dia.