Persija Jakarta

''Yang Lalu Biarlah Berlalu'' Shahar Ginanjar Berusaha Legowo Berpisah dengan Persija karena Keadaan

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyesalan begitu dirasakan oleh Shahar Ginanjar saat dirinya harus berpisah dengan Persija Jakarta di saat berhentinya Liga 1 karena pandemi Covid-19.

Dalam perbincangan itu, Hamka Hamzah menanyakan bagaimana perasaan Shahar Ginanjar pada saat harus meninggalkan Persija.

"Saya sih berat.

Sebenarnya yang sudah terjadi akan selalu ada penyesalan.

Tetapi ini memang sudah jalannya seperti itu lebih baik kita legowo, kita terima," ujar Shahar Ginanjar.

Mantan kiper Persija Jakarta, Shahar Ginanjar. (Youtube Capt Hamka)

Shahar Ginanjar pun mencoba legowo atas perjalanan karirnya yang harus berakhir bersama Persija karena pandemi Covid-19.

"Pasti ada segi positif negatif untuk kita.

Yasudah yang berlalu biarlah berlalu, sekarang kita jalani yang ada," ucap Shahar Ginanjar.

"Kalau masalah untuk eksistensi, popularitas memang zona nyamannya di Persija.

Tapi kan ga selamanya kita ada di zona nyaman itu," sambung dia.

Hamka Hamzah pun menanyakan apakah Shahar Ginanjar akan kembali ke Persija jika ada tawaran untuk membawanya pulang kembali.

Baca juga: Jakmania Mau Persija Main di JIS, Bung Ferry Minta Legowo Jika Terpaksa Harus ke GBK, Ini Alasannya

"Saya sih ga mikir panjang karena saya juga tidak keluar dengan yang negatif, kita keluar baik-baik," jawab Shahar Ginanjar.

Alasan pindah ke Dewa United

Dalam kesempatan itu, Hamka Hamzah menanyakan alasan Shahar Ginanjar memilih hijrah dari Persija ke Dewa United yang notabene merupakan klub baru dan bermain di Liga 2.

Shahar Ginanjar menyebut salah satu alasannya karena Dewa United merupakan klub baru yang memang fokus untuk mengembangkan sepak bola di tanah air.

Shahar Ginanjar saat lakukan sesi latihan perdana (kiri), dan saat tanding perdana kontra Bhayangkara FC (kanan) pada Jumat (27/7/2018). (Instagram/@persijajkt)

Dia pun mengaku kaget saat awal bermain bersaama Dewa United di Liga 2 karena banyak perbedaan dari segi permainan dengan level di Liga 1.

"Biasa di Liga 1, di Liga 2 lebih berat.

Pertama berbeda dari segi cara mainnya.

(Misalnya) tidak ada pemain asing yang signifikan.

Pemain lokal misalnya tidak ada yang ngatur ritme permainan, mainnya nyerang aja, itu yang saya rasakan teknisnya lebih keras," kata Shahar Ginanjar.

Berkat kontribusi yang diberikannya, Dewa United pun menjadi klub promosi yang akan bermain di Liga 1 2022 mendatang.

Berita Terkini