Pegawai Alfamart Bertahan Semalaman di Bawah Reruntuhan, 6 Jam Usai Dievakuasi Meninggal di RS

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Upaya pencarian korban ambruknya minimarket tiga lantai Alfamart di Jalan A Yani KM 15, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022) petang.

Meski sahur dengan mie instan, Hanafi menjadi orang yang kuat bertahan hidup di balik reruntuhan.

Baca juga: Tak Minta Bayaran tapi Rp 85 Juta Diterima, Oknum Polisi Ikut Sakit Hati Lihat Kasatpol PP Tersakiti

Saat kejadian sekitar pukul 17:00 Wita, Hanafi masih dalam keadaan berpuasa hingga dievakuasi keesokan harinya.

Keinginan Hanafi untuk pulang kampung pun terwujud.

Keluarga akhirnya membawa Hanafi pulang ke kampung halaman di Nagara untuk dimakamkan.

Upaya pencarian korban ambruknya minimarket tiga lantai Alfamart di Jalan A Yani KM 15, Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022) petang. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)

Dengan bertambahnya jumlah korban meninggal, maka total menjadi lima orang.

Empat di antaranya meninggal di tempat, sementara satu di rumah sakit.

Beda dengan Hanafi, Hervian Noor berhasil selamat dalam musibah yang terjadi.

Ia masih diberi kesempatan hidup meski 3 jam berada di bawah puing-puing bangunan.

Hervian Noor mengungkap cerita saat dirinya tertimpa bangunan yang terdiri dari tiga lantai itu.

Kala itu, Hervian Noor berniat untuk bertransaksi di mesin ATM yang ada di Alfamart.

Tak berselang lama usai masuk, Hervian terkejut lantaran bangunan Alfamart itu seketika roboh.

"Di depan mesin ATM, langsung (suara) berr, berguguran, enggak tahu dari mana, langsung rata dengan tanah. Kita masuk kan, kasirnya lagi melayani tamu, kita ke kiri, ke mesin ATM," kata Hervian Noor dilansir dari tayangan Kompas TV, Selasa (19/4/2022).

Selama berjam-jam tertimpa reruntuhan, warga Sungai Lulut itu lemas tak berdaya.

Baca juga: Pilu Tragedi Ambruknya Alfamart 3 Lantai, Motor Terparkir Jadi Perkiraan Banyaknya Korban Tertimpa

Nyaris menyerah lantaran berpikir tak akan bisa selamat, Hervian tak lepas berzikir dan bersalawat berulang kali selama tiga jam.

Sebab kala itu, Hervian sempat menghirup debu puing-puing bangunan yang pekat.

Halaman
123

Berita Terkini