TRIBUNJAKARTA.COM - Ketika busnya dituduh ugal-ugalan dengan menyerobot jalur pengendara lain, Bos muda PO Haryanto, Rian Mahendra turun tangan.
Ia tidak terima sopir dan armadanya dituduh yang tidak-tidak seperti unggahan akun Instagram @dashcam_owners_indonesia pada Senin (9/5/2022).
Rian Mahendra "menghajar" balik si pengunggah video dengan memberikan penjelasan.
Reaksi tersebut diberikan lantaran akun tersebut mengunggah video saat bus Haryanto terjebak kemacetan di jalan tol.
Dimana dalam keterangan postingan itu seakan menyudutkan bus Haryanto yang memakan jalur hingga membahayakan pengendara mobil yang ada di belakangnya.
Dijelaskan bahwa peristiwa itu terjadi di saat momen arus mudik Lebaran 2022.
Baca juga: Jumlah Pemudik Membeludak Di Luar Prediksi, Bos Muda PO Haryanto Bandingkan dengan Tragedi Brexit
"Tanggal di DC ke reset,
Kejadian tgl Sabtu, 30 April 2022
Kondisi macet parah Arus Mudik,
Di jepit PO Haryanto tiba2 pindah jalur B 7355 VGA
Sangat membayakan
Terpaksa masuk bahu jalan (iya saya salah jg ).
Kesundul karena sebelumnya ada yg pindah jalur dari kanan ke kiri," tulis keterangan postingan itu.
Tak ayal, Rian Mahendra pun memberikan pandangannya bila melihat dari rekaman video tersebut.
Pria yang menjabat Direktur Operasional PO Haryanto itu menilai bahwa kurang tepat jika armada busnya dianggap membahayakan pengguna jalan lain.
Baca juga: Berpengalaman Puluhan Tahun, Bos Muda PO Haryanto Akui Jumlah Pemudik Tahun Ini Cetak Sejarah
"Bukan bis nya yg membahayakan,, tapi kami yg membahayakan diri kamu sendiri,," tulis Rian Mahendra.
Pasalnya, menurut Rian Mahendra, dari video yang diunggah terlihat bahwa busnya memang sejak awal sedang berusaha berpindah jalur secara perlahan.
"Dr awal kamu belum masuk juga penonton bisa ngeliat kalo bis sejak awal memang dah posisi miring mau masuk jalur dengan perlahan..
tapi kamu yg sengaja masuk buat nyerobot," tutur Rian Mahendra.
Karenanya, dia tak terima jika armada busnya dianggap menyerobot jalur pengguna jalan lainnya.
"Jd kalo pake bahasa di jepit kok kayaknya nggak pas.. bahasa yg paling tepat adalah.. kalah mental untuk masuk lebih dulu ke jalur yg kamu inginkan..
interopeksi dan jangan biasakan mencari kambing hitam utk mengekspresikan kelemahan diri sendiri," papar Rian Mahendra.
Dalam komentarnya lainnya, Rian Mahendra menuturkan dirinya sebenarnya mengapresiasi apabila ada pengawasan dari pengguna jalan lain perihal perilaku armadanya di jalanan.
Dia pun pernah menindak anak buahnya yang terbukti salah usai menerima barang bukti video yang terjadi di jalan raya.
"Saya memang memasrahkan kepada rekan2 pengguna jalan utk pengawasan rekan2 kami dijalan..
Baca juga: Dihampiri Polisi Saat Menepi, Pemotor di Cikarang Malah Ngamuk: Ternyata Ketahuan Bawa Kunci Leter T
jd akun2 kaya gini penting..
dulu pernah kok ada kejadian tapi berhubung kami yg salah.. jd saya bisa menindak crew nya dan meminta maaf kepada pengguna jalan yg merasa dirugikan," jelas Rian Mahendra.
Namun untuk kasus ini, Rian Mahendra menyebut bukan karena kesalahan armada busnya.
"Tapi kalo di video ini ma.. kalo bahasa anak ML.. video orang kalah ngaduk mekanik terus curhat," ujar Rian Mahendra.
Postingan itu memang mendapat banyak komentar yang mayoritas mendukung yang dilakukan bus PO Haryanto karena merasa justru pengemudi mobilnya yang salah.
Bos Muda PO Haryanto jelaskan alasan tiket naik
Sudah menjadi rahasia umum jika tarif bus akan naik drastis tiap momen mudik dan balik Lebaran.
Bahkan, terkadang kenaikan tarif bus mencapai dua kali lipat dari hari biasanya.
Hal ini berbeda dengan moda transportasi umum lainnya semisal kereta api dan kapal laut yang kenaikannya tak terlalu signifikan.
Padahal, mayoritas pengguna bus adalah masyarakat menengah yang menjadikan bus sebagai moda transportasi pilihannya untuk pulang ke kampung halaman.
Tak sedikit penumpang yang mengeluhkan naiknya tarif bus secara drastis di momen mudik Lebaran tahun 2022 ini.
Baca juga: Masuki Puncak Arus Mudik, Sopir Bus AKAP di Terminal Kampung Rambutan Terindifikasi Pakai Narkoba
Kendati begitu, mereka mau tak mau membelinya karena rasa rindu akan kampung halaman sudah begitu menggelora.
Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra mengakui adanya penumpang yang mengeluhkan tarif bus naik drastis.
Rian Mahendra membantah bahwa hal itu karena pihak PO bus memanfaatkan situasi dengan menaikan harga sesuka hati.
Dijelaskan Rian Mahendra, adanya kenaikan tarif bus tiap momen Lebaran memang sudah terjadi sejak puluhan tahun silam.
Sebenarnya bukan hanya saat Lebaran tarif bus mengalami kenaikan, melainkan tiap di momen Hari Raya keagamaan atau pun liburan panjang.
"Sejak gua belum lahir.. di dunia transportasi setiap liburan atau hari raya pasti ada kenaikan tarif," tulis Rian Mahendra di akun Instagramnya seperti dilansir TribunJakarta.com, Kamis (28/4/2022).
Mungkin karena saat itu belum ada media sosial, maka tak terdengar keluhan dari para penumpang mengenai naiknya tarif bus di momen Lebaran.
Di sisi lain, para pengusaha bus juga tak pernah menjelaskan alasannya menaikan tarif di momen mudik Lebaran.
"Dari dulu ga ada pengusaha yg menjelaskan tentang fenomena ini..
Baca juga: Heboh Tulisan Sholawat Tak Kena Api saat Seluruh Badan Bus Gosong, Bos PO Haryanto Berpesan Bijak
mungkin karna mereka berfikir ga penting juga kita jelasin..
karna kita selama ini cuma jualan.. mau beli silahkan ga mau juga gpp..," tutur
Bos muda PO Haryanto ini.
Alasan bus naikkan tarif
Rian Mahendra pun akhirnya menjelaskan mengapa pengusaha bus harus menaikkan tarifnya di momen mudik Lebaran dan liburan panjang lainnya.
Dia menegaskan sama sekali tak ada niatan memanfaatkan situasi alias aji mumpung.
Melainkan murni karena urusan operasional.
"Tapi sekarang gua jelasin ke kalian alasan kenapa para pengusaha2 tanah jawa mengambil sikap seperti itu.. dr awal puasa selama hampir 3 minggu para pengusaha pasti nombok karna okupansi yg sangat minim..," paparnya.
Sebagai contoh, ujar Rian Mahendra, penumpang bus yang naik dari Jakarta menuju kota-kota di sejumlah wilayah mengalami kenaikan drastis di momen mudik Lebaran.
Para PO bus bahkan sampai harus menambah jumlah armada mereka demi melayani lonjakan penumpang.
Namun dari arah sebaliknya, saat bus itu telah sampai di daerah tujuan dan hendak balik menuju Jakarta, mereka tak mendapatkan penumpang.
Baca juga: 60 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Terminal Kampung Rambutan Hingga Arus Balik Lebaran
Mengingat masyarakat daerah tak mungkin datang ke Jakarta di momen jelang Lebaran.
Sedangkan uang operasional bus seperti untuk bahan bakar dan biaya sopir harus tetap berjalan.
"Jd subsidi silangnya ya dari arus mudik ini..
jd arus mudik ini tidak hanya utk menutupi operasional dr arah yg berlainan..
melainkan juga utk menutupi kerugian di 3 minggu pertama setiap bulan puasa," jelas Rian Mahendra
"Jadi kalo mau protes silahkan sesuaikan anggaran kalian saja mau naik apa.. karna kami bukan dinas sosial yg mendapatkan keringanan beban operasional dr pemerintah utk mensubsidi harga tiket kalian..," tambahnya.