Melalui postingan Instagramnya, Geisz Chalifah menjawab isu tersebut.
Dikatakan Geisz Chalifah, isu tersebut disampaikan oleh pengamat abal-abal.
Sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol (Tbk), Geisz Chalifah menjelaskan kondisi Ancol sejak tahun 2019 silam.
Kata dia, di awal tahun 2019 Ancol sempat mengalami negatif pendapatan sebesar Rp 31 miliar akibat dampak tsunami Banten.
"Semua rombongan batal dan banyak orang menjauhi laut (Ancol).
Januari sd Maret 2019 Ancol sesepi - sepinya pengunjung," tulis Geisz Chalifah dilansir dari postingan Instagramnya pada Kamis (26/5/2022).
Meski sempat merugi, dengan berbagai ikhtiar mulai dari konser, renovasi taman, resto dan lainnya, ujar Geisz Chalifah, di akhir tahun 2019 Ancol mampu meraih laba di atas tahun 2018.
Sedangkan pada tahn 2020 dan 2021 dimana dunia dihantam pandemi Covid-19, Geisz Chalifah mengakui Ancol mengalami kerugian selama pandemi.
"Bila dalam kondisi semacam itu laporan keuangan Ancol masih meraih laba maka bisa dipastikan MENIPU.
Baca juga: Beda Dulu & Sekarang, PDIP yang Sempat Galak Interpelasi Kini Malah Dukung & Mau Sukseskan Formula E
Namun demikian dalam kondisi yang sangat sulit sampai hari ini tak ada karyawan tetap yang diPHK.
Dengan beragam cara kami berusaha dengan sangat maksimal agar tak terjadi PHK pada karyawan," bebernya.
Geisz Chalifah menegaskan bahwa kerugian Ancol pada tahun 2020 dan 2021 tak ada hubungannya dengan Formula E.
"Bahkan ditahun 2022 dengan semakin membaiknya situasi, Insya Allah Ancol akan kembali meraih laba.
Laporan keuangan tiap tahun diaudit dan dirilis kepublik.
Ancol perusahaan TBK yang selalu transparan," paparnya.