Formula E

Keturunan Indonesia, Pembalap Formula E Nick de Vries Tak Miliki Waktu Pulang Kampung ke Malang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembalap Formula E, Nyck de Vries, dalam meet and greet Formula E di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2022).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pembalap Formula E keturunan Indonesia, Nyck de Vries tak bisa berkunjung ke Malang.

Padahal Malang, Jakarta Timur merupakan kampung halaman sang kakek sebelum memutuskan pindah ke Belanda untuk menghindari perang.

"Sayang sekali saya tidak bisa (berkunjung), karena saya harus segera ke Le Mans. Jadi setelah dari sini saya langsung ke Eropa untuk ke Le Mans," ujarnya di media center Fornula E, Jakarta Utara, Jumat (3/6/2022).

Kendati begitu, pembalap Mercedes-Benz EQ Team ini memiliki keinginan untuk berkunjung ke Malang.

Bila ada kesempatan ke Jakarta kembali, ia akan menyempatkan ke Kota Apel tersebut.

Baca juga: Sahroni Berapi-Api Bahas Tidak Ada Sponsor BUMN di Formula E, Anies Girang Langsung Ajak Tos

"Mungkin jika ada kesempatan saya akan berkunjung di waktu yang lain. Dalam waktu dekat memang jadwal saya sangat padat sekali. Saya saja cuma punya waktu 2-3 hari untuk pulang ke rumah 2 bulan lagi," paparnya.

Pembalap Formula E  Doyan Lemper

Nyck de Vries juga sempat berbicara tentang kesannya terhadap makanan Indonesia, lemper.

Hal ini diakui pembalap Mercedes-Benz EQ Team saat meet and greet Formula E di Monas, Jakarta Pusat.

"Makanan favorit saya lemper. Saya juga sudah mencoba pisang goreng dan rasanya sangat enak," jelasnya di lokasi, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Pembalap Formula E Nyck de Vries Ternyata Punya Darah Indonesia, Makanan Favoritnya Lemper

Pembalap asal Belanda ini turut membenarkan bila dirinya memiliki keturunan Indonesia. Darah Indonesia ini pun didapatnya dari sang kakek.

Sayangnya, untuk menghindari perang yang terjadi, keluarganya pindah ke Belanda.


"Benar saya keturunan Indonesia dari kakek saya. Dia dulu tinggal di Malang dan memutuskan pindah ke Belanda untuk menghindari perang," lanjutnya.

Selanjutnya, ia memuji sikap hangat masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta atas kehadiran dirinya dan pembalap lainnya.

Halaman
12

Berita Terkini