Aktifis lingkungan dari Bank sampah sungai Cisadane (Banksasuci), Ade Yunus, mengatakan kalau kondisi baku mutu air di sepanjang aliran sungai dalam kondisi tercemar.
Terutama diakibatkan pencemaran dari sampah-sampah plastik.
"Kategori berat. Relatif setiap bulan dari waste trap yang kami pasang memperoleh dua sampai tiga ton sampah dari aliran sungai Cisadane," kata Ade saat dihubungi, Selasa (7/6/2022).
Dari data yang diperoleh, pada dua bulan terakhir 2021 dan awal Januari 2022 kemarin, volume sampah yang terperangkap di waste trapmengalami peningkatan.
Mulai dari 2,4 ton di bulan November naik menjadi 3,5 ton di bulan Desember 2021.
"Untuk Januari 2022 masih diangka tiga ton lebih. Dengan sumbangan terbesar dari kantung plastik, saset kemasan, botol plastik PET, Styrofoam dan jenis-jenis sampah plastik lain," kata Ade.
"Kalau sudah mengandung mikro plastik, itu sudah kategori berat," tambah dia.
Baca juga: Sehari Berlalu, Pria yang Ceburkan Diri ke Sungai Cisadane Belakang Robinson Belum Ditemukan
Lebih terinck, untuk mikro plastik primer sendiri berasal dari yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia.
Seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian.
"Bila sampah plastik yang mengalir di sungai menuju lautan, menurut beberapa penelitian menyatakan bahwa pada tahun 2050 kemungkinan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan pada beratnya," tuntas Ade.