Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Ada warung soto khas di Pasar Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Tak seperti soto yang jamak ditemui, soto ini menganut paham anti mainstream.
Soto ini digoreng terlebih dahulu sebelum dihidangkan.
Soto Goreng Bang Ateng ini bertempat di lantai 1 Pasar Palmerah.
Dari namanya saja, soto ini terbilang unik. Kok soto digoreng?
Baca juga: Sama-sama Populer, Cek Sederet Beda Soto Betawi dan Soto Lamongan
Biasanya, hal yang di luar arus utama memang menarik perhatian.
Dari nama yang nyeleneh itu, TribunJakarta.com menengok pembuatan di balik dapur.
Soto goreng yang saya pesan langsung diracik oleh istri bang Ateng, Umi (47).
Umi menuang potongan bawang putih digoreng terlebih dahulu di dalam wajan berisi minyak goreng panas.
Setelahnya, baru dituangkan bumbu halus rahasia berwarna putih.
Aroma sedap pun menguar seketika.
Baca juga: Mencicipi Food Street di Surya Kencana Bogor: Menjajal Sedapnya Soto Kuning hingga Segarnya Es Pala
Selanjutnya, potongan daging sapi, paru, kikil, babat dan kentang digoreng dimasukkan ke dalam wajan.
Usai rampung, minyak hasil menggoreng isian daging dan jeroan ditiriskan.
Kemudian isian daging dan jeroan disiram secentong kuah santan ke dalam wajan dan kembali ditumis.
Tak lupa, wajan ditambahi kecap, taburan acar dan perasan jeruk limau.
Tak sampai 5 menit, isian soto itu selesai dan dituangkan ke atas piring nasi.
Sedangkan kuah soto berisi tomat dan daun bawang dituangkan ke dalam mangkuk.
Daging dan jeroan digoreng tak sampai garing. Umi punya alasannya.
Baca juga: Cerita Pemilik Soto Betawi H Husen Sempat Diajak Main Film Layar Lebar karena Ketenarannya
"Digoreng jangan terlalu garing biar bumbu meresap. Kalau terlalu garing enggak enak," katanya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (8/6/2022).
Kala diicip, sensasi rasa daging dan jeroan pun berbeda.
Ada rasa manis diselingi asam acar dan jeruk limau. Manis, gurih dan asam berpadu mesra dalam mulut.
Emping yang renyah melengkapi hidangan soto goreng itu.
Tekstur daging dan jeroannya tak keras dan alot.
Sembari melahap daging dan nasi, saya menyeruput gurihnya kuah soto bersantan nan hangat. Rasanya pun segar.
Kios Soto Goreng Bang Ateng ini buka dari Senin sampai Sabtu mulai pukul 07.00 WIB sampai 16.30 WIB.
Seporsi soto goreng dijual dengan harga Rp 26.000.
"Jam makan siang pasti paling ramai," tambahnya.
Bila belanja ke Pasar Palmerah, tak ada salahnya mampir ke Soto Goreng Bang Ateng.
Hidangan ini cocok dilahap di waktu siang saat perut sudah menagih-nagih untuk makan.