Di rumah reyotnya di RT 001 RW 009 Menteng, Jakarta Pusat, itu, Ta'ang hidup bersama kedua adiknya dan satu keponakannya bernama Muslim (63), Jamaludin (52) dan Bagas (23).
Baca juga: Pengamat Azas Tigor: Kebijakan Pendidikan di Era Anies Baswedan Tak Berpihak ke Masyarakat Miskin
Muslim kini lebih banyak duduk selonjoran beralaskan tikar di bawah lantai semen. Ia sudah tak bisa berjalan. Terlihat ada luka di kaki kirinya yang menganga dan masih basah.
Katanya, luka itu tak kunjung sembuh dan malah makin memburuk.
Karena tak bisa berjalan, Muslim makan dan minum lesehan sambil menonton tv cembung.
Disediakan sebuah wadah untuk Muslim buang air kecil. Bila penuh isinya dibuang oleh penghuni lain.
Jamaludin, juga tak bekerja. Pria berambut gondrong itu dalam kesehariannya hanya menemani kedua kakaknya saja di rumah.
Sementara Bagas, keponakan satu-satunya, sudah lama menganggur. Barangkali hidup anak muda itu terpengaruh oleh lingkungan yang miskin di sekitarnya itu.