"Ada pasien saya seorang sarjana mau ke Perancis. Suatu saat dia lehernya agak gini (bermasalah) sedikit. Saya bilang 'kamu harus dioperasi',"
"Tapi suatu saat dia takut dioperasi, pergilah dia ke (klinik) chiropractic di Pondok Indah. Memang gapapa pada waktu itu, tapi pas dia pulang, kolaps dia. Langsung dibawa ke rumah sakit di Pondok Indah, tekanan darahnya turun, drop. Makin hari makin gak sadarkan diri. Masukin MRI, dicek segala macam ternyata pendarahan di sini (leher)," ungkapnya.
Karena resiko ini, praktik ini sebaiknya jangan dilakukan secara sembarangan.
Baca juga: Apa Itu Terapi Plasma Konvalesen? Simak Berikut Pengertian hingga Syarat Jadi Pendonor
Sayangnya, saat ini kata dia banyak praktek chiropractic di Indonesia masih belum memiliki panduan sesuai dengan standar keilmuan yang seharusnya.
"Jadi mohon ya hati-hati. Karena dia belum punya standar. Ortopedi itu.. menangani masalah tulang belakang adalah sesuatu yang harus dilakukan sesuai standar," tuturnya.