Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

'Ada Apa?' Tanya Bharada E Usai Dengar Istri Ferdy Sambo Teriak, Brigadir J Tak Jawab Malah Menembak

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto menceritakan detik-detik  Brigadir J ditembak oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Budhi Brigadir J melakukan pelecehan kepada istri atasannya tersebut.

Putri lalu berteriak meminta tolong kepada Bharada E dan R yang kebetulan sedang berada di lantai dua rumah tersebut.

Mendengar teriakan istri Kadiv Propam, Bharada E langsung mendekati sumber suara.

Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo tahu Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J tewas ketika ditelpon oleh sang istri. (Kolase Tribun Jakarta)

Baca juga: Brigadir J Punya Rencana Besar 7 Bulan Lagi, Takdir Berkata Lain Malah Tewas di Tangan Sesama Polisi

"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan melakukan pelecehan terhadap ibu, ibu sempat teriak dan minta tolong kepada personel lain yang ada di rumah tersebut, yakni Bharada E dan R," ucap Budhi.

"Teriakan tersebut membuat saudara J panik sehigga pada saat itu juga mendegar suara langkah Bharada E dan R," imbuhnya.

Saat itu Bharada E mengaku melihat Brigadir J keluar dari kamar Putri.

Bharada E sontak bertanya kepada Brigadir J penyebab istri atasannya tersebut sampai berteriak meminta tolong.

Ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat dan Keluarga Brigpol Yosua. (TRIBUNJAMBI/FB/KOLASE)

Baca juga: Terjadi 4 Hari Lalu, Polisi Beberkan Alasan Baru Ungkap Kasus Penembakan Brigadir J di Rumah Kadiv

"Bharada E kemudian melihat J keluar dari kamar tersebut, menanyakan 'Ada apa?', bukan dijawab tapi dilakukan penembakan," ucap Budhi.

"Tidak mengenai saudara E tapi mengenai tembok," imbuhnya.

Peristiwa saling menembak antara Brigadir J dan Bharada E tak bisa terelakan.

"Dia kemudian mengeluarkan senjata, dan kemudian terjadi penembakan," imbuhnya.

SIMAK VIDEONYA:

Keluarga Brigadir J merasa janggal

Kendati begitu, pihak keluarga korban tak sepenuhnya percaya dengan kronologi versi polisi.

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J, menyebut terdapat sejumlah kejanggalan.

Halaman
123

Berita Terkini