Selain itu, Satgassus juga mengungkap peredaran narkotika jenis sabu seberat 402 kilogram di Sukabumi, Jawa Barat, yang dikendalikan jaringan dari Iran pada 4 Juni 2020.
Jhonson Panjaitan lalu mempertanyakan setelah kasus narkoba tersebut berhasil dipecahkan lalu bagaimana penangangan Sagatsuss, dan apakah berdampak dengan pengedaran narkoba selanjutnya.
"Akan tetapi saya mau memberi clue, bagaimana prestasinya Ferdy Sambo memecahkan narkoba," kata Jhonson Panjaitan.
"Bagaimana penanganganya? dan impilikasinya?" tambahnya.
Baca juga: Keluarga Brigadir J Laporkan Balik Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terkait Laporan Palsu
Pembawa acara lalu bertanya apa kaitannya Satgasuss dengan Brigadir J.
"Apa kaitannya dengan Brirgadir J?" ucapnya.
Jhonson Panjaitan menerangkan Brigadir J dan ajudan-ajudan Ferdy Sambo merupakan anggota Satgassus.
Ia kemudian membahas soal ancaman yang diterima Brigadir J sebelum dibunuh.
"Di HP dan sudah di muat di BAP, 'Kalau ke atas habisi'," ucap Jhonson Panjaitan.
"Ke atas itu apa?"
"Gimana kalau itu soal hal yang lebih serius lagi, fakta itu sekarang Satgassus dibubarkan," tegasnya.
Baca juga: Pekan Depan Brigadir J Seharusnya Diwisuda, Ayahnya Terkendala Biaya: Kiranya Tuhan Membuka Jalan
Soleman Ponto lalu menjelaskan ancaman yang diterima oleh Brigadir J dapat dihubungkan dengan pembubaran Satgasuss.
Ia menduga Brigadir J mengetahui sesuatu yang tak diketahui Kapolri.
Lalu saat informasi tersebut bocor, akhirnya Brigadir J dihabisi oleh Ferdy Sambo dan Satgasuss langsung dibubarkan oleh Kapolri.
"Itu fakta, kalau berita ini naik ke atas, sampai ke pimpinan," kata Soleman Ponto.