Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak

Percaya Diri di Sidang Kode Etik, Ferdy Sambo Punya Sisi Lain Tak Biasa, Punya Trauma Masa Lalu?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiri-kanan: Grafolog Tessa Sugito, tulisan tangan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Menurut analisisnya, Ferdy Sambo dinilai sosok cerdas, determinan, temperamen. Tapi ada sisi lain yang coba dipendamnya, yaitu terkait trauma masa lalu.

Selain itu, Tessa Sugito menganalisa ada sisi menarik atau positif dari Ferdy Sambo. Atasan Brigadir J itu dinilai sebagai sosok temperamental, mudah marah dan mudah tersinggung.

Meski begitu, Tessa Sugito mengatakan Ferdy Sambo banyak memiliki sisi positif, seperti tipikal pemikir komperehensif, sensitif, dan cerdas sehingga kurang bisa mendengar masukan orang lain.

"Dari tulisan ini kita tahu bisa menganalisis bahwa penulisnya adalah orang yang memiliki determinasi yang tinggi, punya kepercayaan diri yang tinggi, dan juga cerdas."

Baca juga: Beda Sikap Soal Banding Ferdy Sambo: Kapolri Singgung Soal Hak, Kompolnas Tuding Ulur Waktu

"Kecerdasan itu kita bisa melihat dari bentuk huruf M atau N dari penulisnya, bahwa tulisan beliau ini huruf M atau N nya bisa dibilang tajam-tajam," kata Tessa Sugito.

Kata dia, berdasar data empiris menandakan Ferdy Sambo tipe pemikir yang dapat melihat secara general.

"Dalam arti gambaran besar ia juga cepat mengambil keputusan. Dia juga bisa membicarakan mungkin hal-hal yang kontroversial tapi tanpa menyinggung lawan bicaranya," kata Tessa Sugito.

Beredar surat permintaan maaf yang ditulis Irjen Ferdy Sambo. (Kolase Tribun Jakarta)

Kecerdasan Ferdy Sambo terlihat dari kariernya melesat tajam karena prestasinya yang baik.

"Pola pikir yang cerdas juga bisa terlihat dalam guratan tulisannya yang tegas, jadi memang tidak heran kalau sebelum kasus ini Beliau memiliki karir yang cemerlang," ujar Tessa Sugito.

Dalam tulisan tangan Ferdy Sambo, terlihat jelas huruf E nya akan cenderung sempit dan tidak terlihat ada look-nya. Biasanya penulis yang seperti ini, punya kecenderungan tidak bisa mendengarkan masukan atau saran dari lain.

"Cuma mungkin kita bisa memaklumi, karena pola pikir beliau yang cerdas itu kan jadi ya mungkin, dia merasa sudah tahu nih caranya seperti ini," kata Tessa Sugito.

Sehingga, kata dia, tak menutup kemungkinan ada kecenderungan sehingga Ferdy Sambo lebih sulit menerima masukan dari orang lain.

Ferdy Sambo juga dinilai sensitif terhadap kritik dan saran. Cenderung sulit menerima saran dari orang lain, terlihat dari huruf d atau huruf t dari tulisannya.

"Biasanya huruf d-nya itu memang besar-besar tangkainya jadi seperti balon ya, jadi look-nya semakin besar, dan ciri ini biasanya penulisnya mudah tersinggung," kata Tessa Sugito.

Ada juga tekanan atau penebalan di tulisan huruf yang ada tangkainya, bisa di huruf T atau bisa di huruf P. Ini kalau dilihat ya, bentuk huruf itu seperti pentungan.

"Dalam grafologi indikasi seperti ini bisa mengarah bahwa penulisnya memang memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan fisik, atau kekejaman juga bisa dihasilkan seperti itu," katanya.

Halaman
1234

Berita Terkini