Polisi Terlibat Narkoba

Apa Itu Tawas? Barang yang Dikamuflase Teddy Minahasa Sebagai Barang Bukti Sabu yang Dijualnya

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan tawas (kiri) dan sabu (kanan). Tawas menjadi barang yang dikamuflasekan sebagai sabu barang bukti hasil tangkapan oleh Irjen Teddy Minahasa saat dia masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat hingga akhirnya dia kini menjadi tersangka.

TRIBUNJAKARTA.COM - Tawas menjadi barang yang dikamuflasekan sebagai sabu barang bukti hasil tangkapan oleh Irjen Teddy Minahasa saat dia masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Adapun sabu yang merupakan sebagian barang bukti hasil tangkapan di jajaran Polres Bukittinggi dijualnya ke pengedar narkoba.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa mengungkapkan, kasus ini berawal saat seorang anggota Polda Sumatera Barat AKBP D, diduga mengambil secara diam-diam sabu seberat 5 kilogram dari barang bukti hasil pengungkapan kasus narkoba di Mapolres Bukittinggi.

Kemudian untuk menghilangkan jejak, mantan Kapolres Bukittinggi itu mengganti sabu yang diambilnya dengan tawas.

"Itu sabu dari hasil (pengungkapan), barang bukti.

Baca juga: Ketua DPD RI Apresiasi Ketegasan Kapolri di Kasus Teddy Minahasa, Dukung Bersih-bersih Polri

Pengungkapan di Polres Bukittinggi, diambil 5 kilogram. Dia ganti dengan tawas," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa, Jumat (14/10/2022).

Berdasarkan pengakuan sementara, AKBP D mengambil sabu-sabu tersebut atas perintah Irjen Teddy Minahasa, Kapolda Sumatera Barat yang kini dalam proses mutasi menjadi Kapolda Jawa Timur.

AKBP D diminta mengambil sabu seberat 5 kilogram dari total 41 kilogram sabu-sabu yang hendak dimusnahkan di Mapolres Bukittinggi.

Irjen Teddy Minahasa saat masih menjabat Kapolda Sumatera Barat, Sabtu (21/5/2022) (foto kiri) dan ilustrasi sabu (foto kanan). Tawas menjadi barang yang dikamuflasekan sebagai sabu barang bukti hasil tangkapan oleh Irjen Teddy Minahasa saat dia masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat. (Tribun Padang/istimewa)

"Kami masih dalami, tapi memang berdasarkan keterangan dari saudara AKBP D itu perintah dari bapak TM," kata Mukti.

Kini, kata Mukti, Teddy Minahasa sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"TM telah diperiksa sebagai saksi tadi (kamis) malam, dan tadi pagi kami telah melakukan gelar perkara dan menetapkan TM sebagai tersangka," ungkap Mukti.

Teddy Minahasa dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009. "Dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati dan hukuman minimal 20 tahun," paparnya.

Apa Itu Tawas?

Baca juga: Diduga Ada Barang Bukti 5 Kg Sabu yang Dijual Lalu Diganti Tawas, Terkuak Peranan Teddy Minahasa

Bagi sebagian orang banyak yang bertanya apakah itu tawas yang dikamuflasekan oleh Teddy Minahasa

Secara bentuk, tawas sekilas memang mirip dengan sabu yakni karena bentuknya yang putih berkristal.

Adapun tawas atau alum adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf.

Kristal tawas ini cukup mudah larut dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda tergantung pada jenis logam dan suhu.

Penampakan tawas. Tawas menjadi barang yang dikamuflasekan sebagai sabu barang bukti hasil tangkapan oleh Irjen Teddy Minahasa saat dia masih menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat.

Alum merupakan salah satu senyawa kimia yang dibuat dari molekul air dan dua jenis garam.

Salah satu fungsi tawas yakni untuk menggumpalkan kotoran-kotoran pada proses penjernihan air.

Sering Dikamuflase Sebagai Sabu

Saking mirip bentuknya tak sedikit para sindikat sabu yang menyelundupkan sabu kirimannya sebagai tawas.

Hal itu untuk mengelabui petugas.

Bahkan, pernah ada kasus dimana polisi menangkap barang bukti yang dikira sabu tapi rupanya itu adalah tawas.

Baca juga: Terbaru Teddy Minahasa, Ini Ulah Memalukan Polisi di Oktober 2022 : Dari Kanjuruhan sampai Jilat Kue

Hal itu pernah terjadi di Polres Sidrap, Sulawesi Selatan pada Maret 2019 silam.

Saat itu, aparat Polres Parepare menngamankan tujuh kilogram narkoba diduga sabu yang dibawa oleh dua orang.

Dimana barang tersebut dicampur ke dalam minyak goreng.

Setelah di cek di laboratorium forensik, ternyata barang bukti yang diamankan itu bukanlah sabu melainkan tawas.

Saat itu polisi menilai bahwa itu adalah strategi dari jaringan narkoba untuk coba mengelabui polisi.

Berita Terkini