"Kalau bagi aku apa yang ada sama, saya harus jual demi mengungkap kasus ini.
Saya gamau kasus ini ditanam rapat-rapat," kata Rohani.
Bahkan, kata Rohani, lebih baik Reza tak usah jadi polisi ketimbang harus merelakan penyebab kematian Brigadir J tak diungkap.
"Kalaupun reza tidak kerja lebih baik dia tukang cangkul gapapa jadi miskin asal jangan harga diri kita diinjak-injak," ucap Rohani.
Enggan Panggil Ferdy Sambo dan Putri Candrawahi "Pak" dan "Bu"
Dua bibi Brigadir J, Rohani dan Roslin Simanjuntak juga enggan memanggil nama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dengan awalan "Pak" dan "Ibu".
Mereka langsung saja menyebut nama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam tiap kali menyebut nama pasangan pembunuh Brigadir J.
Salah satunya terlihat kala Rohani dan Roslin dihadirkan sebagai narasumber di acara Rosi Kompas TV.
Rosiana Silalahi selaku pembawa acara itu pun menanyakan mengapa keduanya tak lagi memakan awalan "Pak" dan "Ibu" tiap kali menyebut nama Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Padahal, kata Rosiana, ayah dan ibu Brigadir J masih menggunakan awalan "Pak" dan "Ibu" kepada Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Dengan tegas, Rohani dan Roslin menyebut hal itu karena apa yang dilakukan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kepada ponakan mereka sunggguh di luar batas.
Bahkan, Roslin tegas menyebut perilaku Ferdy Sambo seperti bukan seorang manusia.
"Saya sendiri bukan dongkol, kan sekarang jabatan dia sudah tidak ada lagi dan rasa hormat ke dia sudah tidak ada karena perbuatan dia itu.
Dia bukan manusia lagi. dia terlalu biadab," ujar Roslin dilansir dari Youtube Kompas TV, Jumat (4/11/2022).
Padahal, lanjut Roslin, Ferdy Sambo sebelum kejadian pembunuuhan Brigadir J merupakan sebagai seorang Kadiv Propam yang notabene adalah polisinya polisi.