Angga mengatakan, semenjak gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 Senin silam, warga yang terdampak sudah tak lagi dapat tidur nyenyak.
Warga masih trauma akan gempa besar tersebut, dan hingga Jumat dini hari terus khawatir guncangan gempa susulan bisa saja semakin menghancurkan desa mereka.
"Akhirnya kami warga antisipasi. Inisiatif siskamling, kita bikin posko. Karena memang kita saling mengingatkan dan membangunkan lainnya ketika ada gempa susulan," kata Angga.
Adapun berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), period Kamis (24/11/2022) malam hingga Jumat (25/11/2022) dini hari terjadi sebanyak 21 gempa susulan di daerah Cianjur.
Guncangan terbesar terjadi pukul 1.44 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,1.