Kapal Mati Buat 3 WNA Terombang-ambing Berhari-hari di Perairan Laut Jawa, Terkuak Kondisi Korban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses evakuasi yacht milik WNA yang terombang-ambing di perairan Laut Jawa gegara mati mesin.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Tiga warga negara asing (WNA) harus pasrah terombang-ambing di perairan Laut Jawa lantaran yacht alias kapal layar mereka mati mesin.

Ketiganya, Gerald Cookh WNA Kanada, Peter Bruce Hull WNA Australia, dan Michael Jhon Hull yang juga dari Australia terjebak di atas kapal mereka di tengah lautan sejak 5 Desember 2022 lalu.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jakarta Fazzli mengatakan, ketiga WNA itu akhirnya diselamatkan setelah dua hari dua malam terombang-ambing di lautan.

"Kapal yacht milik warga negara Australia ini terombang-ambing di perairan Laut Jawa sejak 5 Desember," kata Fazzli di dermaga Basarnas Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (8/12/2022).

Ketiga WNA itu awalnya berlayar dari Malaysia menggunakan kapal layar China Dolphin untuk pulang ke Australia.

Baca juga: Ibu dan Anak Tertimbun, Kerja Keras Tim SAR Cari Korban Longsor Gempa Cianjur di Warung Sate Shinta

Namun, ketika kapal sedang berlayar di Laut Jawa, tiba-tiba saja mesinnya mati.

Ketiga WNA yang juga merupakan nakhoda dan anak buah kapal itu sempat mencoba memperbaiki kerusakan mesin.

Upaya perbaikan tak berhasil sehingga mereka menghubungi Rescue Coordination Centre Australia yang diteruskan kepada Basarnas.

"Menindaklanjuti informasi tersebut, Basarnas melakukan koordinasi bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut, mengingat titik kordinasi berada di sebelah utara Tanjung Priok dengan jarak lebih kurang 110 nautical miles," kata Fazzli.

Fazzli menyatakan, ketiga WNA tersebut tak sampai tercebur ke lautan saat kapal mereka mati.

Gerald, Peter, dan Michael hanya bisa terkatung-katung di atas yacht mereka sambil menunggu bantuan datang.

Proses evakuasi kapal layar yang ditumpangi ketiga WNA berjalan mulus lewat bantuan KRI Spica milik TNI AL yang kebetulan sedang berada di Laut Jawa.

KRI Spica lantas menggandeng kapal layar milik ketiga WNA tersebut ke Pelabuhan Tanjung Priok untuk selanjutnya diteruskan ke Basarnas di dermaga Pantai Mutiara.

"Dan saat ini nanti selesai ini akan langsung kita arahkan dan untuk sementara mereka kita inapkan dulu di kapal mereka untuk proses lanjutan," kata Fazzli.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News



Berita Terkini