"Tapi kita membutuhkan scientific investigation untuk menentukan siapa dia," tandasnya.
Selain tes DNA, polisi juga sudah melakukan autopsi terhadap kerangka tersebut.
Hasil autopsi sementara, diduga umur kematian wanita yang tersisa kerangka itu 3-12 bulan.
"Hasil autopsi sementara ini korban atau jenazah kondisinya itu umur kematiannya bisa tiga sampai 12 bulan," kata Gidion.
Gidion mengatakan, seiring autopsi yang dilakukan, saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan proses identifikasi terkait identitas dari kerangka wanita itu.
Proses identifikasi melibatkan ahli forensik di RS Polri Kramatjati dengan metode scientific crime investigation.
Di sisi lain, kondisi jenazah yang tersisa tulang membuat proses identifikasi memakan waktu lama.
"Sisanya tinggal tulang, sehingga memang identifikasinya mungkin agak cukup membutuhkan waktu," kata Gidion.
Adapun kerangka wanita tersebut diduga ialah mendiang Sari Indah Yati yang hilang sejak 26 Desember 2022 silam.
Dugaan bahwa identitas kerangka wanita tersebut ialah mendiang Indah menguat berdasarkan hasil temuan di lokasi.
Pada saat kerangka wanita tersebut ditemukan, di dekatnya terdapat beberapa perhiasan seperti kalung dan cincin.
"Dugaannya itu dari dia pake kalung, pake anting, pake cincin. Karena pada saat dia itu keluar, memakai perhiasan itu," ucap Marjan.
Kerangka ditemukan Senin petang sekira pukul 17.00 WIB oleh anak-anak yang sedang mencari burung di semak belukar. Usai penemuan, kerangka langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi.