Mahasiswa UI Ditabrak Purnawirawan Polri

Detik-detik Ibu Mahasiswa UI Ditelpon saat Malam, Sontak Teriak saat Dengar Anaknya Tewas Ditabrak

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terkuak detik-detik Ibunda Muhammad Hasya Atallah, Dwi Syafiera Putri mendapatkan telepon di malam hari. Telepon tersebut mengabarkan mahasiswa UI jurusan FISIP itu mengalami kecelakaan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak detik-detik Ibunda Muhammad Hasya Atallah, Dwi Syafiera Putri mendapatkan telepon di malam hari.

Telepon tersebut berasal dari kawan Hasya yang merupakan mahasiswa UI.

Kawan Hasya kala itu ingin mengabarkan mahasiswa UI jurusan FISIP itu mengalami kecelakaan.

Sekedar informasi Hasya ditabrak hingga tewas oleh AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono.

TONTON JUGA

Kecelakaan tersebut terjadi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Oktober 2022, lalu.

Kala itu Hasya sedang dalam perjalanan pulang menuju indekos menggunakan sepeda motor setelah menghadiri acara kampus.

Saat berada di kawasan Srengseng Besar, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Hasya mengerem mendadak karena kaget kendaraan di depannya melintas.

Hasya pun oleng ke sebelah kanan.

Di saat yang bersamaan, mobil Pajero yang dikendarai AKBP (Purn) Eko melintas lalu menabrak dan melindas Hasya.

Saat kecelakaan maut tersebut terjadi, Dwi mengaku ia sedang bersiap untuk tidur.

Baca juga: Sedihnya Ibu Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak, Hasya Seharusnya Ikut Turnamen Taekwondo Kapolri Cup 

"Saat itu saya benar-benar sudah mau tidur, karena itu sudah lewat jam 21.00 WIB," ucap Dwi dikutip TribunJakarta dari YouTube Narasi.

Mendadak telepon genggamnya berdering beberapa kali.

"Ada beberapa kali miss call, saya tidak angkat," kata Dwi.

Setelah beberapa saat, Dwi akhirnya memutuskan untuk mengangkat telepon dari nomor tidak kenal itu.

"Pemikiran saya ada yang penting banget nih, akhirnya saya terima," ucap Dwi.

Ketika diangkat, sosok yang meneleponnya ternyata teman Hasya.

Ia mengabarkan kalau Hasya mengalami kecelakaan dan dilarikan ke Rumah Sakit Andika.

Orangtua Mohammad Hasya Athallah Saputra, Adi Saputra (kanan) dan ibunda, Ira, memberikan keterangan pers tentang kecelakaan yang menewaskan anaknya tewas dan ditetapkan sebagai tersangka, di Restoran Wulan Sari, Bekasi, Senin (30/1/2023). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Baca juga: Terungkap Ucapan Purnawiran Polri ke Orang Tua usai Tabrak Mahasiswa UI: Ya, Saya yang Melindas

"Halo, dengan Ibunya Hasya?" kata Dwi.

"Iya, 'saya temannya Hasya', 'saya mau mengabarkan Hasya kecelakaan'," imbuhnya.

Dwi lalu menghubungi pihak rumah sakit detik itu juga.

Bak disambar petir, Dwi mendengar kabar Hasya ternyata sudah meninggal dunia.

"Dari Rumah sakit Andika Jagakarsa, kami mau menggambarkan kalau Hasya meninggal dunia," kata Dwi.

"Saya teriak, adiknya teriak," imbuhnya.

Dwi, suaminya Adi Saputra, dan anak bungsungnya sangat syok dan terpukul.

Baca juga: Kapolda Metro akan Bentuk TGPF Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI, Kuasa Hukum Hasya Pesimistis

Dengan sisa tenaga yang ada, Dwi dan Adi Saputra lalu bergegas menuju rumah sakit tersebut.

Setelah melihat jasad Hasya, Adi Saputra bertanya siapa sosok yang sudah membuat anaknya meninggal dunia.

"Setelah melihat anak saya sudah meninggal, dia (ayah Hasya) keluarkan," ucap Dwi.

"Mana yang nabrak?" kata Dwi meniru ucapan suaminya.

Sambil berdiri dan bersuara lantang, AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono mengakui perbuatannya.

"Si bapak itu sepertinya sedang duduk," ujar Dwi.

"Dia langsung berdiri, bilang begini 'Saya yang nabrak, saya yang lindes anak bapak, bapak mau apa?'," kata Dwi meniru ucapan AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono.

Mendengar ucapan AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono, sontak emosi ayah Hasya tersulut.

Ibunda Muhammad Hasya Atallah, Dwi Syafiera Putri menceritakan sikap PurnawirawanIbunda Muhammad Hasya Atallah, Dwi Syafiera Putri menceritakan sikap Purnawirawan Polri AKBP Eko Budi Setia Wahono seusai menabrak putranya. (YouTube Narasi)

Baca juga: Jika Bisa Kembali Bertemu Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak, Sang Ibu Ngaku Ingin Ucap Terima Kasih

Adi Syahputra mencoba memukul AKBP (purn) Eko Setia Budi Wahono namun langsung dilerai.

"Di sana suami saya, kaya disulut api," kata Dwi.

"Suami saya sudah mau mukul, di sana sangat ramai sudah ada polisi juga, keadaan semakin keos,"

"Lalu akhirnya dilerai," imbuhnya.

Lalu meski sudah meninggal dunia, Hasya Attalah Syaputra ditetapkan sebagai tersangka.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengungkap alasan Muhammad Hasya Atallah Syaputra yang tewas dalam kecelakaan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, dijadikan tersangka.

Latif mengatakan Hasya dijadikan sebagai tersangka lantaran lalai dalam berkendara sehingga mengakibatkan kecelakaan.

"Jadi gini, penyebab terjadinya kecelakaan ini si korban sendiri. Kenapa dijadikan tersangka ini. Dia kan yang menyebabkan, karena kelalaiannya menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri," kata Latif saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (27/1/2023).


Kapolda Metro Jaya Bentuk Tim Khusus

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran membentuk tim khusus untuk menguak fakta kasus kematian Hasya Attalah Syaputra yang terlibat kecelakaan dengan pensiunan polisi AKBP purnawirawan Eko Setia Budi Wahono.

Tim ini dibentuk atas perintah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan masukan dari berbagai elemen masyarakat soal kasus yang menjadi polemik lantaran Hasya ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai.

"Sebagai Kapolda saya akan mengambil langkah yang pertama akan membentuk tim untuk melakukan langkah-langkah pencarian fakta," kata Fadil kepada wartawan, Senin (30/1/2023).

Fadil mengatakan tim khusus yang dibentuk melibatkan pihak internal maupun eksternal dalam rangka membuat terang kasus kecelakaan lalu lintas tersebut.

Tim eksternal yang dilibatkan, kata Fadil, terdiri dari pakar keselamatan transportasi, pakar hukum, ahli otomotif terkait dengan produk (Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) hingga media untuk melihat fakta kematian Hasya.

Ira, ibu Hasya mahasiswa UI yang diduga ditabrak pensiunan Polri tolak menempuh jalur damai. Ira bahkan tak sudi menumpahkan air matanya di depan para polisi ketika melakukan mediasi beberapa waktu lalu. (Kolase TribunJakarta)

"Yang kedua dari tim internal akaan beranggotakan tim Polda Metro jaya dari Irwasda, Propam, dari Bidkum, dari Lantas dan kita sudah minta bantuan Korlantas dalam rangka pemanfaatan scientific crime investigation kecelakaan lantas," ungkapnya.

Lebih lanjut, mantan Kapolda Jawa Timur ini mengatakan nantinya tim ini dapat mengungkap fakta untuk memberikan kepastian hukum.

"Dari fakta-fakta nanti akan kita tindaklanjuti semoga rasa keadilan dan kepastian hukum bisa kita peroleh di dalam langkah-langkah tersebut," tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini