TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Petugas Sosial dari UPT Sentra Handayani Kementerian Sosial Republik Indonesia, Dwi Handayani, melakukan survey ke rumah Mak Mben, nenek renta yang kisahnya viral di media sosial pada Selasa (7/2/2023).
Dwi datang bersama Lurah Tanah Sereal, Suharti dan sejumlah petugas Penanganan Pra Sarana dan Sarana Umum (PPSU).
Rumah Mak Mben, kata dia, sangat tidak layak untuk dihuni oleh seorang lansia.
Apalagi nenek renta tersebut tinggal sebatang kara.
Rumahnya perlu segera untuk direnovasi.
Baca juga: Mak Mben Hidup Tak Layak dan Sendirian di Tambora Jakarta Barat, Kemensos Bakal Renovasi Rumahnya
"Itu layak dibantu sebenarnya. Itu kan sirkulasi udaranya tidak ada malah. Pencahayaannya kurang dan sangat kotor sekali rumahnya," katanya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (8/2/2023).
Pembersihan rumah Mak Mben dilakukan puluhan petugas PPSU dan sukarelawan dari warga sekitar.
Sampah-sampah dari rumah Mak Mben dimasukkan ke dalam karung. Sementara pakaian Mak Mben akan dicucikan ke penatu.
Dwi mengatakan banyaknya sampah di rumah Mak Mben mencapai satu mobil pick up.
"Kondisi rumahnya kotor, itu kemarin sampahnya mencapai satu truk mobil pick up. Nenek Mben juga heran kok bisa sampahnya sebanyak itu. Tikus dan kecoak banyak banget tadi," tambahnya.
Pihak Kemensos tengah membuat rancangan anggaran belanja (RAB) untuk merenovasi rumah Mak Mben.
"Saya sedang menyusun RAB-nya kira-kira apa yang dibutuhkan. Ke depannya akan dilakukan pembedahan rumah," kata Pekerja Sosial Pokja Lansia Sentra Handayani (UPT Kemensos RI), Dwi Handayani, kepada TribunJakarta.com pada Rabu (8/2/2023).
Dwi, yang sudah meninjau langsung rumah Mak Mben pada Selasa (7/2/2023) kemarin, mengatakan kondisi hidup Mak Mben sangat layak untuk dibantu.
Rumahnya perlu untuk segera dilakukan renovasi.
"Itu layak dibantu sebenarnya. Itu kan sirkulasi udaranya tidak ada malah. Pencahayaannya kurang dan sangat kotor sekali rumahnya," tambahnya.