Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Suara gonggongan anjing terdengar dari salah satu rumah berpagar tinggi di sebuah perumahan kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat saat rombongan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) hendak bertamu untuk proses coklit.
Tahapan Coklit adalah Pencocokan dan Penelitian untuk pemutakhiran data pemilih Pemilu 2024.
Mendengar gonggongan itu, petugas Pantarlih kemudian memilih bergeser ke rumah di seberangnya.
Sebuah rumah berhalaman cukup luas dimasuki oleh dua petugas pantarlih yang mengenakan rompi hitam bertuliskan pantarlih di bagian belakang.
"Oh bu RT, mau ketemu bapak ya bu?," jawab seorang di rumah itu menanyakan maksud petugas pantarlih yang juga menjabat ibu ketua RT di wilayah tersebut, Rabu (1/3/2023).
Baca juga: KPU Jakarta Timur Sambangi Rumah Mantan Panglima TNI untuk Coklit Data Pemilih
Rupanya, saat petugas pantarlih tiba, sang pemilik rumah sedang melaksanakan Salat.
Petugas menunggu sekira lima menit sebelum sang pemilik rumah keluar dan menemui mereka.
"Kita memang harus ketemu pemilik rumahnya karena kan kita mencocokan kartu keluarga," ujar Komisioner Bawaslu DKI Jakarta, Burhanuddin yang turut memantau proses coklit itu.
Saat sang pemilik rumah keluar, barulah petugas pantarlih menjelaskan maksud kedatangannya sembari meminta untuk diperlihatkan kartu keluarga warga yang ditemui.
"Ini buat Pemilu bu, kita mau cocokin data biar keluarga bapak bisa nyoblos di pemilu 2024," ujar petugas Pantarlih.
Setelah mencocokan data selesai, warga pun diminta menempelkan stiker coklit di rumahnya sebagai tanda warga tersebut telah terdaftar sebagai calon Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pemilu 2024.
Lantaran petugas pantarlihnya adalah ibu ketua RT setempat, pemilik rumah pun menyempatkan diri untuk berbincang sejenak.
Terutama menanyakan kapan waktu Pemilu 2024 akan berlangsung.
Alhasil, proses coklit dari satu rumah itu memakan waktu lebih dari 15 menit.