Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Jasad Ibu Endang Ditemukan di WC Sehari Usai Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Saat Itu Sedang BAK

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto warga padati lokasi kebakaran. Endang merupakan salah satu korban selamat tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam. Endang dan istrinya selamat, tetapi tidak dengan ibunya yang saat kejadian sedang berada di kamar mandi untuk buang air kecil alias BAK.

TRIBUNJAKARTA.COM - Endang merupakan salah satu korban selamat tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam.

Endang dan istrinya selamat, tetapi tidak dengan ibunya yang saat kejadian sedang berada di kamar mandi untuk buang air kecil alias BAK.

Ibunda Endang ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar mandi rumahnya sehari setelah tragedi tersebut.

Rumah Endang dan Depo Pertamina Plumpang hanya berkisar kurang dari 100 meter saja.

Kejadian itu begitu cepat, Endang sampai tak bisa menyelamatkan nyawa sang ibunda.

"Kejadiannya cepet sekali, jadi gasnya itu baunya sangat menyengat luar biasa," tutur Endang dikutip dari YouTube Metro TV, Minggu (5/3/2023).

Endang melanjutkan, bau yang bersumber dari Depo Pertamina itu ia pikir hanya bau biasa.

Ia tak menyangka, ada peristiwa luar biasa tak lama setelah bau itu menusuk di hidungnya.

"Dia (ibu) pikir seperti yang lalu-lalu, gak mungkin bahaya begitu. Dia (ibu) kebelet gak ketahan buang air," jelasnya.

Kemudian ketika ibu Endang ke kamar mandi, ledakan dahsyat terdengar.

Pun dibarengi dengan api yang cepat merambat menghanguskan semua yang ada di sekitarnya, termasuk rumah Endang yang jaraknya tak jauh dari Depo Pertamina.

Baca juga: Keluarga Korban Tewas Kebakaran Plumpang Belum dapat Informasi Terkait Ganti Rugi dari Pertamina

"Kedengeran suara letusan besar sekali langsung api gede, gak keburu nolong,"

"Adik istri saya pun gak keburu nolong (ibu), adik istri saya kena luka bakar juga kabarnya 60 persen," jelas Endang.

Adik dari istri Endang sempat berteriak untuk meminta pertolongan lantaran sang ibu masih di dalam kamar mandi.

Namun semua orang sibuk menyelamatkan diri, hingga akhirnya ibu Endang pun terjebak di dalam.

"Tolong kata adik istri saya itu, mamah masih di dalam katanya," ucap Endang.

Foto dari udara kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. (Istimewa)

Sadar sang ibunda tak selamat, Endang langsung mencari-cari jasad sang ibu ke berbagai rumah sakit.

Namun pencarian Endang nihil, sang ibu ditemukan keesokan harinya oleh warga dalam posisi masih berada di kamar mandi.

Apakah warga terdampak bakal dapat ganti rugi?

Keluarga korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara belum mendapat informasi terkait ganti rugi yang dijanjikan PT Pertamina.

Anggota keluarga dari empat korban tewas kebakaran, Susilawati (41) mengatakan hingga kini belum ada perwakilan dari pihak PT Pertamina yang datang membahas masalah ganti rugi.

Padahal, adiknya yakni Muhammad Suheri Irawan (33), keponakan laki-lakinya Rafasaya (4), dan dua orang kerabatnya menjadi korban tewas dalam kebakaran yang belum diketahui penyebabnya itu.

"Belum ada komunikasi secara langsung. Kita berharapnya ada tanggung jawab. Tapi kita enggak tahu juga harus ke mana untuk komunikasi," kata Susilawati di RS Polri Kramat Jati, Minggu (5/3/2023).

Pihak keluarga berharap adanya ganti rugi karena Suheri yang jasadnya belum ditemukan merupakan tulang punggung keluarga, sementara orang tua Susilawati kini sudah tidak bekerja.

Baca juga: Rawan Maling Pasca Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Abdullah Curhat Burungnya Hampir Dicuri Orang

Sementara terkait kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang dalam penyelidikan Bareskrim Polri, pihak keluarga tidak berharap apapun karena menerima kejadian sebagai musibah.

"Kita juga belum membahas masalah ganti rugi dengan pihak keluarga besan karena sekarang masih dalam suasana berduka. Mudah-mudahan nantinya ada tanggung jawab dari Pertamina," ujarnya.

Susilawati menuturkan pihak keluarga kini fokus mengurus identifikasi keempat jenazah korban yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri Kramat Jati.

Sejak Sabtu (4/3) pihak keluarga sudah menyerahkan foto korban semasa hidup dan sampel DNA di posko antemortem yang berada di gedung Sentra Visum dan Medikolgal RS Polri Kramat Jati.

"Rencananya nanti kalau jenazah adik saya (Suheri) dan Rafasaya mau dimakamkan di TPU keluarga di Bogor. Keinginan keluarga di Kampung Margabakti, Kertamaya, Bogor Selatan," tuturnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini