Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Tim Inafis Polri masih mengidentifikasi dampak kerusakan yang ditimbulkan dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Saat ini, Inafis dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Melakukan identifikasi dari Inafis kemudian melihat kerusakan yang ditimbulkan dari kejadian (kebakaran) tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Minggu (5/3/2023)
Dengan mengidentifikasi dampak kerusakan, jelas Trunoyudo, polisi dapat menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dan kesengajaan dalam peristiwa kebakaran ini.
"Sehingga dalam proses penyelidikan ini bisa melihat apakah ada kelalaian, kesengajaan, apakah juga karena bencana alam," terang dia.
Baca juga: Polri Terbangkan Drone Cari Titik Api Awal Saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Pesawat nirawak atau drone juga dikerahkan dalam olah TKP kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
"Nanti drone ini akan naik mengambil foto satelit. Nanti akan langsung melihat apa yang menyebabkan, termasuk juga kemungkinan apa ini, termasuk proses penyelidikan secara scientific," ucap Trunoyudo.
Ia menjelaskan, drone yang dikerahkan juga akan memantau TKP kebakaran secara umum dan khusus.
Baca juga: Keluarga Korban Tewas Kebakaran Plumpang Belum dapat Informasi Terkait Ganti Rugi dari Pertamina
"Tadi sudah saya sampaikan dari secara umum dan secara khusus ya. Kalau khusus kan dari titik api awal," ujar dia.
Tim Inafis Mabes Polri dan Polda Metro Jaya, serta Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dilibatkan dalam olah TKP hari ini.
"Di TKP ini ada beberapa gabungan yang pertama dari Labfor, Inafis, puslabfor, Pusinafis. Inafis ada dua, dari Mabes, ada juga dari Polda Metro Jaya," kata Trunoyudo.
Baca juga: Gelar Olah TKP, Tim Inafis dan Puslabfor Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Trunoyudo menjelaskan, olah TKP digelar untuk menyelidiki sumber api dan memastikan penyebab kebakaran.
"Tujuan utamanya untuk mencoba melihat, mencari titik api sumber utama, sehingga bisa mengetahui apa penyebab (kebakaran)," ujar dia.
"Dan kemudian nantinya akan dibuat suatu sketsa tempat kejadian perkara (TKP)," tambahnya.
Hingga Sabtu (4/3/2023) malam, Posko Koramil Koja 01 mencatat jumlah korban meninggal dunia dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sebanyak 19 orang.
"Jadi, korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno kepada wartawan di lokasi seperti dilansir Tribunnews.com.
Warno menjelaskan, dua jenazah terakhir berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak K9, namun dia tidak merinci secara pasti terkait lokasi ditemukannya dua jenazah tersebut.
"Dari Brimob K-9 dia bawa lima anjing pelacak, maka ditemukanlah jenazah itu. Kurang lebih (ditemukan tadi) siang menjelang sore," terang dia.
Ia mengungkapkan, diduga masih ada 3 korban lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Proses pencarian pun terus dilakukan.
"Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga," ujar Warno.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News