Sejak saat itu, bencana air bah mulai tak kenal ampun menguji kesabaran warga yang tinggal di perkampungan tersebut.
Kaman mengatakan, di lingkungan RT 02 RW 01 sebagian besar warga terpaksa mengungsi karena banjir susah surut.
Sebelumnya, warga sempat bertahan menahun hidup dengan banjir bahkan tidur akrab dengan air.
"Di dalam rumah juga banjir, kemarin beberapa masih ada (warga) yang bertahan tapi sekarang semua udah ngungsi ada yang ngontrak," ujarnya.
Pantau TribunJakarta.com, sebagian rumah telah rusak karena ditinggal penghuninya.
Kawasan permukiman ini tak ubahnya kampung mati, tak ada aktivitas di rumah yang ditinggal pemiliknya.
Air yang menggenang di perkampungan Gang Cue Bekasi juga terlihat hitam berlumut, bukti banjir telah lama menghantui pemukiman warga.
Nasib serupa juga dialami warga RT 06 RW 01 Gang Cue, banjir di pemukiman ini susah surut sejak Oktober 2022 lalu.
"Ini banjir kurang lebih dari tahun Oktober 2022 sampai sekarang Maret 2023," kata ketua RT setempat Kelik Indarto.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News