Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Kepergian Muhammad Ilyas yang menjadi korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang menyisakan luka mendalam bagi keluarganya.
Balita berumur 4 tahun itu dipanggil Sang Khalik setelah berjuang selama empat hari di RS Pusat Pertamina dalam kondisi tubuh penuh luka bakar.
Ilyas mengalami luka bakar 90 persen setelah terbakar pada Jumat (3/3/2023) malam.
Saat itu, bocah yang dikenal periang ini terbakar ketika baru saja pulang belajar mengaji di dekat rumahnya di RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan.
Ilyas dijemput ibunya Puji yang kepanikan saat suasana permukiman dekat Depo Pertamina Plumpang sudah berubah mencekam.
Lewat jam 8 malam, bau menyengat yang menyesakkan dada tercium oleh orang-orang dekat terminal BBM itu.
Baca juga: Depo Plumpang Terbakar, Duka Ria Kuburkan Sang Anak Tepat Hari Ulang Tahun Keempat
Terlihat semacam kabut yang mulai menyelimuti permukiman sebelum akhirnya ledakan demi ledakan terjadi disusul api yang mengamuk.
Ilyas dijemput dari salah satu taman pendidikan Al-Qur'an yang berada di dekat rumahnya.
Saat itu, ibunda menjemput Ilyas sekaligus sepupu putranya, Iqbal (9).
Ibunda Ilyas semakin kepanikan karena sang anak beserta sang keponakan sudah mual dan muntah-muntah menghirup bau gas yang terus menguat.
"Ilyas dan Iqbal lagi ngaji, dijemput sama adik saya, ibunya Ilyas. Karena di situ sudah kabut putih semua, anak-anak sudah muntah semua," kata Wati Susanti (46), tante Ilyas, Selasa (7/3/2023).
Sesampainya di rumah, keluarga Ilyas mulai berpencar.
Ibunya Puji dan ayahnya Dindin berjalan kaki ke tempat yang lebih aman di sekitar Jalan Plumpang Semper Raya.
Pasangan suami istri ini membawa orang tuanya yang sudah lanjut usia menjauhi lokasi kebakaran.