Tradisi Unik Warga Tangerang Sambut Bulan Suci Ramadan 1444 H, Keramas Bareng di Sungai Cisadane

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang melakukan tradisi Keramasan di Sungai Cisadane dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1444 H, Rabu (22/3/2023).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Warga Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang memiliki tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadan.

Dilakukan setiap tahun sekali, warga yang tinggal di dekat Sungai Cisadane tersebut selalu mengadakan tradisi "Keramasan".

Biasanya, tradisi yang sudah turun-temurun tersebut selalu dilakukan dua atau sehari sebelum memasuki bulan suci Ramadan.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com,  warga tampak antusias mengikuti acara tersebut.

mulai dari orang tua, remaja hingga anak-anak semuanya menyatu untuk keramasan.

"Sudah dari sejak saya kecil Keramasan memang selalu ada sebelum puasa. Tradisi warga Cisadane sih ini memang," kata Anwar warga RW 02 kepada TribunJakarta.com, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Cerita Penyedia Jasa Pembaca Doa di TPU Karet Bivak, Ramai Serbu Jakarta Tiap Jelang Ramadan

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan warga, tampak ada beberapa anggota Polres Metro Tangerang Kota, BPBD Kota Tangerang sampai Basarnas mengawasi acara Keramasan.

Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Tangerang juga hadir menggunakan perahu karet di sungai tersebut.

Wakil Ketua DKM Masjid Jami Al-Ikhlas RW 02 Kelurahan Babakan, Ahmad Farizki Bahri mengatakan, tradisi Keramasan sudah lama dilakukan bahkan sejak dirinya masih kecil.

"Maknanya adalah pertama, dengan bergembiranya kita datangnya bulan suci Ramadan. Seperti kata nabi "barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan suci Ramadan, maka haram baginya api neraka," papar Ahmad.

Baca juga: 1 Ramadan 1444 Hijriah Jatuh Kamis 23 Maret 2023

Kedua, berkeramas menggunakan air dari Sungai Cisadane mengandung makna menyucikan diri dari dosa.

"Adanya keramas bareng ini artinya bebersih, menyucikan diri ketika kedatangan tamu yang agung, kita membersihkan diri kita," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini