Memang, dalam kasus pembunuhan berencana ini polisi tak hanya menetapkan Mbah Slamet sebagai tersangka. Tapi ada satu orang lagi, yaitu BS. Pelaku kedua ini hanya akun medso yang memposting Mbah Slamet sebagai orang pintar.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mulanya menjelaskan, bahwa Mbah Slamet mengajak para korbannya ke tempat kejadian perkara untuk diajak ritual. Mereka berangkat dari rumah ke lokasi ritual naik motor Mbah Slamet.
"Jadi pada saat datang ke sini itu lubang belum ada belum disiapkan. Begitu korban mati, barulah dia menggali lubang," terang Kapolres dalam konferensi pers di tempat kejadian perkara pada Selasa (4/4/2023).
Menurut Kapolres, lokasi tempat para korban dikubur oleh Mbah Slamet tak berjauhan. Masih di sekitar situ saja dan posisinya di dekat jalan setapak menuju hutan Wanayasa.
Jarak lokasi korban dikubur hanya dua kilometer dari rumah Mbah Slamet di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa.
Mbah Slamet kemudian menjelaskan, dirinya ke tempat kejadian mengajak korban penggandaan uang menggunakan motor pribadinya dengan dalih untuk ritual.
Baca juga: Minuman Pengantar Maut Racikan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Korban Muntah Sedikit & Tak Teriak
Cara ini dilakukan agar saat menghabisi korban tidak ketahuan dan menimbulkan kecurigaan. Makanya, semua korban Mbah Slamet disuruh berangkat dari rumah harus gunakan bus, bukan kendaraan pribadi.
Biasanya, Mbah Slamet berangkat dari rumah pukul 16.00 WIB. Tiba di lokasi ngobrol-ngobrol seolah melakukan ritual. Tidak ada bacaan khusus yang dirapalkan Mbah Slamet dalam ritual itu.
"Jadi ritualnya setengah delapan malam. Berangkat dari rumah itu enggak malam. Karena kalau malam takut. Jadi berangkat dari rumah jam empat sore," ucap Mbah Slamet.
Barulah pada pukul 19.30 WIB, Mbah Slamet menyajikan minuman yang sudah diracun menggunakan potasium. Tak lama korban muntah dan selang lima menit langsung tewas. Bisa jadi, botol minum di tiap lubang para korban dikubur ada jejak racun potasium.
"Ritualnya satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja. Tidak ada baca-baca, cuma ngobrol-ngobrol dan sudah malam disuruh minum," imbuh Mbah Slamet.