TRIBUNJAKARTA.COM, TEGAL - Komplotan perampok TNI AL Serka MHW (35) ternyata memiliki daftar panjang aksi perampokan sepanjang bulan Maret-April 2023 ini.
Komplotan perampok itu menggunakan modus yang sama mengikat tangan korban lalu membuangnya di pinggir jalan.
Terakhir, korbannya yakni Serka MHW yang dibuang di area persawahan Desa Kebandingan, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jumat (7/4/2023).
Anggota komplotan perampok, Mulyadi (40) mengungkak modus perampokan keji itu.
Ia mengaku bisa membuat korban mau menaiki travel miliknya karena dibantu dari pihak agen.
Baca juga: Ada Peran Pasutri di Balik Perampokan TNI AL, Istri Pelaku Ancam Bunuh Saat Tahu Korban Tentara
Biasanya agen tidak menetap di satu tempat saja, melainkan berganti-ganti setiap melancarkan aksi perampokan.
Tersangka mengaku korban yang menjadi incaran adalah mereka yang turun terakhir kali atau tujuan paling akhir.
Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun sempat bertanya kepada Mulyadi apakah mengetahui korbannya adalah anggota TNI AL.
Mulyadi mengaku sejak awal tidak mengetahui dan mengira korban hanya warga biasa.
"Saya mengetahui bahwa korban adalah anggota TNI AL saat diikat, dilakban dan kami turunkan di perswahan setelah itu baru melihat identitas korban. Saat tahu korban merupakan tentara jujur saya takut, tapi mau mengembalikan barangnya tidak ada yang berani akhirnya kami tinggal saja," terang Mulyadi, Jumat (14/4/2023).
Sementara, Kasatreskrim Polres Tegal AKP Vonny Farizky, menjelaskan kronologi singkat peristiwa perampokan yang menimpa anggota TNI AL.
Vonny mengaatakan korban berangkat dari Sorong Papua Barat menempuh perjalanan jauh dan turun di Bandara Soekarno Hatta.
Kemudian melanjutkan perjalanan ke daerah Pasar Rebo untuk mencari travel menuju Kabupaten Semarang.
Baca juga: Perampok TNI AL yang Mudik Akhirnya Ditangkap, Awalnya Korban Berada di Pangkalan Bus Pasar Rebo
Menempuh perjalanan jauh membuat korban kelelahan, dan hal itu dimanfaatkan oleh komplotan perampok untuk melancarkan aksinya.