Singgung Jumlah Pesepeda di Jakarta, PDIP Bela Heru Budi soal Polemik Pembongkaran Jalur Sepeda

Penulis: Elga Hikari Putra
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putaran balik (u-turn) ditutup barrier beton di kawasan pertigaan Pasar Santa, Jalan Santa, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2023). Pihak Dishub DKI Jakarta juga mengubah jalur sepeda dan trotoar untuk memperluas jalan kendaraan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono membela kebijakan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang membongkar jalur sepeda dan trotoar di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan.

Menurut Gembong, apa yang dilakukan Heru pasti sudah berdasarkan kajian matang.

"Kajiannya apa? Kajian terhadap pengguna jalur sepeda yang ada di Jakarta," papar Gembong kepada wartawan, Kamis (20/4/2023).

Dalam pembongkaran jalur sepeda di kawasan itu, Gembong juga menyoroti keberadaan para pesepeda yang kini sudah relatif berkurang.

"Mungkin berdasarkan kajian, pengguna sepeda di Jakarta kan tidak terlalu signifikan karena makin hari bukan makin bertambah, justru makin hari malah berkurang.

Karena itu, maka dialihfungsikan.

Itu saja yang saya cermati karena saya juga tidak pernah diskusi langsung dengan Pj kaitan hal ini," papar Gembong.

Baca juga: Penutupan Putaran Balik di Santa Malah Bikin Macet, Dishub DKI Kena Semprot DPRD: Kajian Lemah

Terkait pembongkaran jalur sepeda dan trotoar itu, Gembong juga menyebut tak ada aturan yang dilanggar Heru Budi.

Soal perombakan jalur sepeda misalnya, dalam perencanaan APBD 2023, DPRD DKI memutuskan Pemprov DKI untuk sekadar melakukan perbaikan bukan penambahan jalur sepeda pada tahun ini.

Sedangkan dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 yang terakomodir dalam Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Perencanaan Provinsi DKI Jakarta, Pemprov DKI menargetkan total jalur sepeda pada 2026 sepanjang 535,68 Km, Gembong menyebut pembuatan jalur sepeda tetap dilakukan di pusat-pusat kota Jakarta.

"Dalam kota jalan sepeda sebenarnya kan tetap ada, misalkan Jalan Sudirman-Thamrin kan tetep ada," kata Gembong.  

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini