TRIBUNJAKARTA.COM - Viral di media sosial suami gerebek istrinya lagi tanpa busana bareng oknum polisi, Bripka DM di Hotel Kendari Sulawesi Tenggara sembari gendong anak.
Adakah dampak psikologis anak yang melihat orangtuanya selingkuh?
Di media sosial viral penggerebekan yang dilakukan seorang suami kepada istrinya di Hotel Plaza Kubra, Jumat (5/5/2023) sekira pukul 20:00 Wita.
Saat digrebek, suami mendapati istrinya berinisial NA tanpa busana bareng seorang oknum polisi.
Bahkan oknum polisi itu kaget langsung lari ke kamar mandi guna bersembunyi.
Terdengar suara jeritan anak di video penggerebekan tersebut.
Pasalnya, suami memergoki istrinya sembari menggendong anaknya yang masih balita.
Anak tersebut menyaksikan sendiri sang ibu selingkuh, bahkan bertelanjang bulat bersama pria yang bukan ayahnya.
Apa dampaknya bagi anak?
Banyak orang tua yang mungkin merasa anaknya belum mengerti apa-apa.
Padahal, anak tentu bisa merasakan jika hubungan orangtuanya sedang tidak baik-baik saja.
Namun dalam kasus ini, pria tersebut membawa dengan sadar anaknya untuk menggerebek sang istri.
Rupanya dampak bagi anak yang melihat perselingkuhan orangtuanya sangat besar.
Bahkan salah satunya berdampak pada kehidupan sang anak di masa depan yang bisa jadi berselingkuh juga.
Baca juga: Ini Obrolan Emak-Emak dengan Ibrahimovic Sebelum Foto Selfienya Viral Bikin Iri: Sure, Why Not
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Family Issues pada 2015 menemukan bahwa anak-anak yang orangtuanya tidak setia dua kali lebih mungkin untuk tidak setia.
Dikutip dari hallodoc dan hellosehat, berikut beberapa dampak yang nantinya bisa dialami anak:
1. Merasa marah
Sama seperti pasangan yang diselingkuhi, anak juga akan merasa marah saat mengetahui salah satu orang tuanya berkhianat.
Beberapa anak mungkin menyalahkan pihak orangtua yang diselingkuhi dan menduga bahwa ia telah melakukan kesalahan, sehingga pasangannya selingkuh.
2. Depresi
Jika orangtua selingkuh dan menyuruh anaknya ikut merahasiakan perbuatan tersebut, anak berisiko mengalami beban mental yang luar biasa.
Banyak perasaan dan emosi yang berkecamuk dalam diri anak-anak yang tentunya memiliki dampak psikologis ketika ibunya atau ayahnya selingkuh.
Rasa bersalah, tekanan dari orangtua yang selingkuh, dan merasa mengkhianati keluarga bisa membuat depresi serta gangguan kecemasan pada diri anak.
3. Kehilangan Kepercayaan
Dampak psikologi anak yang ayahnya atau ibunya selingkuh biasanya menjadi sulit percaya pada orang lain.
Mereka beranggapan bahwa orang yang ia cintai akan berbohong atau menyakitinya.
Dikhawatirkan juga, anak nantinya dapat meyakini bahwa tidak ada pernikahan yang langgeng.
Ngakunya tak enak badan, eh ternyata ngamar
Dari pengakuan sejumlah rekan pihak wanita, saat peristiwa tersebut terjadi, NA tersebut memiliki agenda rutin bersama rekannya.
Namun, kata mereka, NA datang lantaran dalam keadaan tidak sehat.
"Katanya lagi tidak enak badan," ungkap salah seorang di antara mereka, Jumat (5/5/2023).
Ngaku tak enak badan, wanita tersebut malah kepergok suaminya ngamar bareng Bripka DM.
Baca juga: Viral Rusuh di Mie Gacoan Ambengan Surabaya, Ada yang Nyaris Lempar Bangku
Dalam kondisi tangan terikat usai kedapatan selingkuh, anggota Provos Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sultra kemudian meminta maaf kepada keluarga NH.
Bripka DM mengakui kesalahannya karena telah merusak keharmonis rumah tangga NH.
"Saya salah, jangan hukum dia (NH) saya yang harus dihukum," ucap DM.
Setelah penggerebekan itu, sekira pukul 21,00 wita sejumlah personil Provos Propam Polda Sultra mendatangi hotel tersebut.
Bripka DM yang diamankan kemudian dibawa ke Polda Sulawesi Tenggara menggunakan kendaraan operasional dengan kawalan sejumlah anggota provos.
Tak berselang lama NH juga ikut diamankan untuk diminta keterangan atas kasus hubungan terlarangnya dengan Bripka DM.
Saat dibawa keluar kamar hotel, NH tampak menggunakan masker dan menutupi kepala pakai jekat switer berwarna hitam.
NH dibawa ke Polda Sultra menggunakan mobil anggota Propam Polda Sultra berwarna hitam.
Bripka DM kini akan menjalani sidang kode etik dan bahkan terancam dipecat dari anggota kepolisian.
"Sanksinya paling berat PTDH (Pemberhentian dengan tidak hormat), sanksi administrasi dan demosi atau penundaan pangkat," ucap Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan, Sabtu (06/5/2023).