Cerita Kriminal

Doa Keluarga dan Ibu Penuntun Syahadat Arya Saputra Terkabul, Tukul Pembacok Siswa SMK Ditangkap

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tukul, pelaku utama pembacokan siswa SMK di Bogor bernama Arya Saputra akhirnya ditangkap setelah 2 bulan jadi buronan polisi. Bukan di Bogor, Tukul ditangkap polisi berada di Yogyakarta.

TRIBUNJAKARTA.COM - Tukul, pelaku utama pembacokan siswa SMK di Bogor bernama Arya Saputra akhirnya ditangkap setelah 2 bulan jadi buronan polisi.

Bukan di Bogor, Tukul ditangkap polisi berada di Yogyakarta.

Dengan ditangkapnya Tukul, doa yang dipanjatkan keluarga korban hingga ibu penuntun syahadat Arya Saputra akhirnya terkabul.

Arya Saputra meninggal dunia setelah menjadi korban pembacokan di Simpang Pomad, Bogor pada Jumat (10/3/2023).

Arya Saputra meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.

Arya tewas terkena sabetan senjata tajam oleh pelaku yang jumlahnya tiga orang.

Dua orang ditangkap lebih dulu Polresta Bogor Kota yakni MA (17) serta SA (18). Satu pelaku lagi yakni MA (17) alias Tukul masih buron.

Setelah polisi melakukan upaya pencarian, Tukul akhirnya tertangkap di Jogja pada Rabu (10/5/2023).

Doa ibu penuntun syahadat

Saat dalam kondisi sekarat, Arya Saputra sempat dituntut syahadat oleh seorang wanita bernama Euway (50).

Euway yang kala itu mengenakan kerudung hitam mendekati Arya Saputra yang sudah tergeletak di pinggir jalan dalam kondisi leher terluka dan berdarah.

Euway membisikan kalimat syahadat supaya Arya Saputra mengikutinya.

“Sebelum datang ambulans, saya ajak (membaca) syahadat,"

Baca juga: Tukul Eksekutor Pembacokan Arya Saputra Ditangkap di Yogya, Sikap Tak Pantas Keluarga Pelaku Terkuak

"Kata saya, sebelum nggak ada nafasnya, baca syahadat dulu. Dia ngikutin, terus dia nangis,” kata Euway.

Euway menjelaskan bahwa saat korban ditutun untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, saat itu suara korban sudah tidak terdengar dan hanya ada rintihan kesakitan.

“Tapi kata saya kalau nggak bisa keluar suaranya, di dalam hati saja. Dia merintih kesakitan. Setelah membaca syahadat, dia nangis,” jelasnya.

Euway mengikuti perkembangan kasus Arya Saputra termasuk menunggu pelaku utama tertangkap.

Sama seperti keluarga korban, Euway berharap, pelaku segera tertangkap.

Tukul, pelaku utama pembacokan siswa SMK di Bogor bernama Arya Saputra akhirnya ditangkap setelah 2 bulan jadi buronan polisi. Bukan di Bogor, Tukul ditangkap polisi berada di Yogyakarta. (TRIBUNBOGOR)

"Ini kan tepat dua bulan ya. Kejadiannya kan 10 Maret hari jumat. Tapi, pelaku belum ketangkep juga. Inginnya sih ketangkep," kata Euway, Rabu (10/5/2023) seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com.

"Kalau Aryanya sudah pasti tenang dialamnya sekarang. Mungkin keluargaya juga sudah. Tapi, tentunya kalau pelaku ketangkep bisa lebih tenang menjalani kehidupannya ini,"

"Kalau itu (hukuman) biar kepolisian yang nentukan. Saya cuman bisa berharap agar Tukul segera tertangkap," bebernya.

Harapan semua orang akhirnya terkabul. Tukul ditangkap polisi berada di Jogja.

Kepastian itu disampaikan langsung oleh Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

"Kita sudah menangkap tersangka DPO pembacokan Pomad inisial ASR alias Tukul," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso saat dimonfirmasi, Kamis (10/5/2023).

Bismo menjelaskan, Tukul ditangkap di wilayah Yogyakarta.

Saat ini, Tukul sedang dalam perjalanan ke Mako Polresta Bogor Kota dari Yogyakarta.

"Saat ini tersangka dalam perjalanan dari Jogja menuju Bogor Kota," jelas Bismo.

"Perkiraan nyampe Polres habis maghrib," sambungnya.

2 kali berbuat jahat

Saat membacok Arya Saputra, Tukul duduk di kelas XI.

Usia Tukul memang masih 17 tahun.

Walau begitu, ia sudah dua kali melakukan tindak kriminal.

Baca juga: Pembacok Arya Saputra Satu Lagi Masih Bebas, Wangi Khas Almarhum di Makam Buat Orangtua Terenyuh

Pertama adalah menjabret hanpdhone milik anak di bawah umur.

"Pernah terlibat masalah hukum jambret handphone," katanya.

Kedua adalah pembacokan siswa SMK Bogor Arya Saputra yang juga masih di bawah umur, yakni 16 tahun.

Menurut Rojai, ayah angkat Arya, sejak kejadian hingga saat ini belum ada kerabat atau keluarga Tukul yang datang.

"Tidak ada itikad baik, takut kali," kata Rojai saat wawancara di Tribun Talks Youtube Tribunnews Bogor.

Berita Terkini