Hingga kemudian, hasil bercocok tanam dibelikan sebuah truk untuk disewakan kepada toko material yang hendak mengangkut bahan-bahan bangunan.
"Almarhun Bapaknya Pak Haji bertani, terus beli truk satu unit, disewa-sewain, yang nyopirin Pak Haji Agus. Pas masih SMP beliau sudah bisa bawa truk bak," ungkapnya.
Bahkan selain sopir truk, profesi lain yang pernah Haji Agus geluti yaitu menjadi ojek pangkalan.
"Dia gigih nyari uang, dia pulang sekolah kalau enggak narik truk, ngojek biasanya, saya juga kadang jadi keneknya. Dulu kami ngetem nunggu orderan di lampu merah Cibitung," jelasnya.
Dari satu unit truk, Haji Agus mulai jeli melihat potensi usaha. Dia membeli satu unit truk lagi sebagai modal awal.
Baca juga: Jerih Payah Sultan Bojong Koneng Haji Agus, Berawal Ojek Pangkalan Kini Bisa Umrahkan Warga 2 RT
"Nambah lagi (jadi) 2 (truk), lama-lama banyak. Terus dia ditawarin buat pasok material di proyek perumahan. Lama-lama dipercaya kemudian bikin perusahaan lain di bidang properti," terang Anang.
"Dia usahanya di bidang properti, (usahanya) ya di Kabupaten Bekasi, sekarang juga udah ada di luar Kabupaten Bekasi," tambah Anang.
Lambat laun, ketekunan Haji Agus berbuah manis.
Hingga kemudian ia membeli sendiri truk dari hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun.
"Lama-lama beliau beli sendiri truk satu, besoknya nambah lagi, sekarang ada banyak truknya," ujarnya.
Selain itu, usahanya mulai beranjak naik saat Haji Agus memulai bisnis properti.
Saat itu, ia dipercaya untuk memasok kebutuhan bangunan sebuah perumahan yang hendak dibangun.
Hingga kini, H Agus telah memiliki 11 perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan truk dan properti.
"Beliau usahanya sekarang ada 11 perusahaan. Bergerak di bidang sewa truk sama properti," tutur Anang.
Pantas Sandang Gelar Sultan Bojong Koneng