TRIBUNJAKARTA.COM - Anak sulung Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Trisha Eungelica (21) mengeluh kini mengurusi segala urusan rumah tangga.
Setelah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mendapatkan hukuman berat karena terlibat pembunuhan berencana Brigadir J, Trisha mau tak mau harus mengambil peran orangtuanya.
TONTON JUGA
Di media sosial TikToknya, Trisha bercerita dirinya dahulu hanya memikirkan urusan kuliah dan idolanya, BTS.
"From: "Tutor kapan ya? Udah bayar semesteran belum ya?
Liburan tanggal berapa sih? BTS Update apa ya hari Ini?" tulis Trisha.
Kini semuanya berubah, Trisha sebagai anak tertua harus mengurus keperluan rumah dan kebutuhan tiga adiknya.
Baca juga: Tribrata Ditemani Kursi Kosong Bertulis Ferdy Sambo di Kelulusan, Sikap Orangtua Murid Lain Terkuak
Tak cuma itu, Trisha juga memikirkan kebutuhan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di tahanan.
"Om tolong ini makanannya kirim ke Mama Papa ya, air minum Mama Papa udah dibeliin ya?
Ini gajinya ya Om, Bi iuran sampah bulan ini udah belum ya?
Astaga lupa bayar WiFi," tulis Trisha.
Baca juga: Banding Ditolak, Ricky Rizal Mantan Ajudan Ferdy Sambo Ajukan Kasasi
Karena harus mengurus orangtua, rumah, dan adik-adiknya, Trisha bercerita kerap kali tak bisa berkumpul dengan teman-teman.
"Gue pulang duluan ya
Kasian sama Mas Arka cuma sama bibi doang
Duh sorry gue banget gue enggak ikut ya
Mas Arka lagi demam," tulis Trisha.
Baca juga: AKBP Buddy Alfrits Towoliu Pernah Dapat Penghargaan Dari Ferdy Sambo Sebelum Tewas
Di saat Trisha mengeluh karena harus mengurusi gaji ART hingga membayar WiFi, bagaimana dengan nasib orangtua Brigadi J?
Penelusuran TribunJakarta, Brigadir J berasal dari keluarga yang sederhana.
Ayah Brigadir J Samuel Hutabarat merupakan seorang petani sawit.
Sementara Ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak tercatat sebagai guru di SD 74 Suka Makmur, Sungai Bahar di Unit I.
Baca juga: Banding Ferdy Sambo Cs Ditolak Pengadilan Tinggi DKI, Jaksa Ajukan Kasasi
Rosti Simanjuntak hanya berpenghasilan pas-pasan dengan gaji Rp 600 ribu per tiga bulan.
Meskipun begitu, mereka berhasil menyekolahkan keempat anaknya, termasuk Brigadir J.
Brigadir J berhasil menjadi polisi murni karena kemampuannya.
"Anak saya almarhum itu lulus murni tanpa uang," kata Samuel.
Baca juga: Teddy Minahasa Sebut Kasusnya dengan Ferdy Sambo dan KM 50 Berbeda, CCTV Aman Tak Rusak
Namun siapa sangka, Brigadir J yang merupakan harapan orangtuanya, harus meninggal di tangan Ferdy Sambo.
Kematian Brigadir J, meninggalkan luka yang sangat dalam di hati keluarganya, terutama sang ibunda.
Hampir setiap hari Rosti Simanjuntak menangis, karena tak lagi bisa memeluk Brigadir J.
Di saat Ferdy Sambo mendapatkan vonis hukuman mati, Rosti Simanjuntak menangis bahagia.
Baca juga: Cerita Ferdy dan Keluarga Perdana Mudik Naik Kereta, Kembali ke Jakarta demi Nafkah
"Terima kasih, Tuhan, kau hadir di sini," ujar Rosti dengan cucuran air mata di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).
Kini Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat mulai kembali menjalani kehidupannya.
"Saya merasakan ada sesuatu yang kurang lengkap di tengah keluarga kami," ucap Samuel Hutabarat.
"Merasa ada yang hilang tanpa Yoshua,"
"Merasa ada yang tidak lengkap, ternyata karena meninggalnya Yoshua," imbuhnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News