Jika Viky mengaku menjadi tukang parkir selama delapan tahun, sejak kelas 5 SD ketika sang ayah jatuh sakit stroke, Ambon mengatakan, Viky tidak rutin markir.
Viky hanya markir jika tidak punya uang, bisa dihitung jari alias sangat jarang.
"Kalau markir gimana ya Bang, jarang sih. Keitung jari."
"Terakhir (Viky markir), pas saya masih nongkrong sama dia itu. 2019-an itu. Enggak rutin," ujar Ambon.
Pemuda sekitar rumah Viky memang bergiliran jaga parkir di minimarket Alfamart RE Martadinata.
Perparkiran minimarket itu memang dikelola oleh Karang Taruna setempat.
Jadwalnya diatur per dua jam. Pemuda setempat yang mau, mendapat giliran dua jam sekali.
Jadwalnya diatur sang ketua Karang Taruna.
"Kalau di sini ada bagiannya, jadi tuh kita dari pagi misalnya dari jam 8 sampai jam 10 si A, jam 10 sampai jam 12 si B seterusnya sampai jam 12 malam. Diatur sama Karang Taruna langsung," kata Ambon.
Kebiasaan Main Gim HP hingga Warnet
Saat ditanya tentang sosok Viky, hal pertama yang muncul adalah sosok yang sangat sering main gim.
Kebiasaan yang paling diingat, saat nongkrong bersama teman-teman, Viky lebih sering main gim ponsel.
"Gimana yak, kalau di tongkrongan dia keseringannya main HP sih. Kalau ngobrol paling ngobrol sekedarnya doang, ngerokok paling gitu. Hobi main game," ujar Ambon.
Tak hanya di ponsel, Viky juga main gim warnet.
Hobinya main Poin Blank dan Lost Saga.