Hingga akhirnya Derlin memutuskan untuk membuat dan berjualan kue di sekolahnya.
Setiap harinya, Derlin harus bangun pukul 01:00 WIB untuk menyiapkan dagangannya mulai dari donat, bakpau, hingga basreng.
"Iya jam 1 kalau enggak gitu nanti takut kesiangan apalagi bikin donat sama bakpao harus nunggu ngembang dulu, kadang bangun jam segitu aja suka telat juga," tutur Derlin.
Karena sangat lelah, tak jarang Derlin tertidur di dalam kelas.
Bahkan ada momen lucu ketika Derlin tidur di kelas dan diisengi oleh gurunya.
Baca juga: Orangtua Buruh Arang di Depok, Derlin Siswa SMA Tak Minder Jualan Kue Malah Berprestasi di Sekolah
"Pernah juga pas mata pelajaran MTK aku ketiduran saking capek nya dan pas bangun muka aku penuh sama sepidol pak guru," kata Derlin sambil tertawa.
Derlin lalu mengaku keuntungan hasil berdagang, ia tabung dan digunakan untuk jajan sekolah.
Tak cuma itu, Derlin kadang menggunakan uangnya untuk membeli beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
"Untuk hasil jualan sebagian saya tabung dan sebagian di pakai kebutuhan sehari hari seperti beli beras sabun cuci dan lauk, kalau misal mamah belum ada uang buat ngasih," ucap Derlin.
Derlin kemudian bercerita tak jarang ia tidur hanya satu jam.
"Mulai tidur nya itu tergantung ada enggaknya pekerjaan aja," ucap Derlin.
"Kalo misal ada tugas sama bikin basreng baru bisa tidur jam 11,"
"Pernah juga tidur cuma 1 jam dan Alhamdulilahnya Allah selalu kasih aku kesehatan," imbuhnya.
Lebih lanjut Derlin bercerita selama ini ia tinggal di rumahnya sendirian.
Derlin mengaku kedua orangtuanya sedang merantau ke Depok.
"Sekarang tinggal di rumah sendirian karena Mama dan Papa merantau ke Depok," kata Derlin.
Remaja yang mulai berdagang sejak kelas 3 SD ini kemudian membeberkan cita-citanya.
"Cita-cita saya pengen memiliki suatu perusahaan yang mengurangi angka pengangguran," ucap Derlin.