Bagi para pelaku, perbuatan bejat AR membuat mereka panas.
"Pemicunya berawal karena si korban ini kasusnya adalah cabul terhadap anak kandung. Mungkin para pelaku ini kesal karena dilakukan terhadap anak kandung sendiri," tutur Nirwan saat ungkap kasus di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Senin (10/7/2023).
"Jadi saat korban ditanya, kasusnya apa, pencabulan anak kandung sendiri, akhirnya itu menjadi pemicu para pelaku kesal terhadap korban," sambungnya lagi
Nirwan mengatakan, korban sempat pingsan pasca dianiaya para pelaku.
Melihat korban pingsan, para pelaku pun panik dan melaporkan hal tersebut ke petugas penjagaan tahanan.
"Sempat korban itu pingsan. Setelah pingsan, pelaku panik dilaporkan ke penjaga, kemudian oleh penjaga tahanan dicek pada saat itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter menyatakan korban meninggal dunia," ungkapnya.
"Setelah korban meninggal dunia, langsung dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilaksanakan otopsi," sambungnya lagi.
Dari penyelidikan sementara korban menderita sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
"Hasil visum resminya belum. Namun, luka-luka di luar ada di tubuhnya, di bokong, dada, dan punggung," kata Nirwan.
Nirwan mengungkapkan luka fatal pada tubuh korban ada di bagian bokong dan dada.
"Yang fatal di pantat, dada. Kalau menyebabkan kematian masih nunggu hasil autopsi," bebernya.
Lebih lanjut, Nirwan bilang penganiayaan korban dilakukan para pelaku menggunakan tangan kosong dan sebatang pipa air.
Nirwan bilang para pelaku penganiayaan terhadap korban ini dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
"Pasal 170 KUHP Ayat 2E atau Pasal 351 Ayat 3," pungkasnya. (TribunJakarta.com/TribunJateng/Surya.id)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ayah dari Gadis Meninggal Dalam Karung di Kediri Menghilang, Korban Diduga Diperkosa,