Sisi Lain Metropolitan

Sensasi Seram Memasuki Kampung Boncos Setelah Penggerebekan Narkoba, Warga Asing Pasti Dicurigai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tulisan larangan narkoba yang terpampang di salah satu area Kampung Boncos di RW 03, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. Kampung Boncos merupakan salah satu kampung darurat narkoba di Jakarta.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - "Narkoba dilarang parkir disini". Tulisan semacam itu banyak ditemui di area akses masuk menuju Kampung Boncos yang berada di RW 03, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Bukan tanpa sebab tulisan keras semacam itu terpampang di area Kampung Boncos.

Pasalnya, narkoba masih menjadi barang yang mudah ditemui di wilayah yang berada di tengah permukiman padat penduduk tersebut.

Terbaru, pada Selasa (18/7/2023) siang, anggota Polsek Palmerah yang kembali menggerebek Kampung Boncos menemukan 8 alat hisab sabu, timbangan, cangklong dan 80 butir tramadol.

Dalam penggerebekan itu, tujuh pemakai barang haram dicokok petugas.

Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Lampung Utara: Truk Muatan Tebu Tabrak Kereta Api, Lokomotif Sampai Anjlok

Mereka adalah warga luar Kampung Boncos yang sengaja datang ke sana untuk mengonsumsi narkoba.

Keberadaan bedeng semi permanen untuk tempat konsumsi narkoba yang berdiri di sana membuat pengguna merasa nyaman berada di Kampung Boncos.

Suasana Seram Masih Terasa

TribunJakarta.com yang masuk ke Kampung Boncos sesaat penggerebekan terjadi. 

Suasana seram begitu terasa saat hendak memasuki gang menuju Kampung Boncos. Kami masuk melalui gang di seberang Masjid Al Hayah. 
 
Sebenarnya cukup banyak akses masuk dari sejumlah gang menuju Kampung Boncos. Istilahnya, ada 1001 gang menuju Boncos.

Anggota Polsek Palmerah menangkap seorang pengguna narkoba dalam penggerebekan di Kampung Boncos, di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (18/7/2023). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Namun, warga di sana sudah hafal jika ada warga asing yang hendak masuk ke wilayah mereka.

Dua orang yang berdiri di depan gang langsung bertanya hendak kemana tujuannya memasuki area Kampung Boncos.

Mereka langsung menunjukan muka tak enak ketika dijawab ingin ke lokasi penggerebekan.

"Lurus aja nanti belok kanan," kata dia.

Tak hanya di situ, saat masuk ke dalam Kampung Boncos, tiap orang yang ditemui memperlihatkan raut wajah curiga.

Hingga akhirnya ada beberapa orang yang sedang duduk di dekat Pos RW 03  kembali menanyakan maksud kedatangan kami di wilayah tersebut.

"Mau kemana mas?" kata dia.

TribunJakarta.com yang menjawab ingin mencari titik penggerebekan kemudian diminta oleh mereka menunggu di Pos RW 03.

Sementara itu, beberapa saat kemudian makin banyak warga setempat yang mendatangi Pos RW hanya untuk berdiri saja tanpa melakukan hal apapun.

Ada juga gerombolan orang dengan tampilan muka 'kencang' seperti tengah dalam pengaruh narkoba berjalan dari arah lapangan.

Belakangan diketahui bahwa lapangan yang menjadi tempat berdiri bedeng semi permanen merupakan lokasi penggerebekan oleh polisi beberapa waktu sebelumnya.

Beberapa menit menunggu di Pos RW ternyata tak ada satu pun warga yang mau buka suara perihal penggerebekan itu.

"Kurang tahu saya (ada penggerebekan)," cetus seorang warga.

Sikap Pengurus RT dan RW 

Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdul Rohim tak menampik dengan stigma buruk terhadap Kampung Boncos sebagai kampung darurat narkoba.

Dodi mengatakan, sejatinya pengurus RT dan RW di Kampung Boncos sudah cukup kooperatif dengan pihak kepolisian terkait peredaran narkoba di wilayahnya.

Namun masalahnya mereka tak berani bila secara langsung menegur apalagi melarang wilayahnya dijadikan tempat peredaran narkoba.

"Alhamdulillah komunikatif. Cuma kan mereka ada keterbatasan dalam tanda kutip mereka takut," kata Dodi.

Dodi mengatakan, bukan tanpa alasan pengurus RT dan RW di sana tak berdaya dengan peredaran narkoba di Kampung Boncos.

Sebab, sudah berulangkali ancaman didapat oleh mereka dari para pihak yang berkecimpung di bisnis narkoba Kampung Boncos.

"Setelah ada razia, mereja dari belakang melihat, gak mau langsung," kata Dodi.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

Berita Terkini