Viral di Media Sosial

Ayah Bripda Ignatius Diminta Polisi Sesegera Mungkin ke Jakarta, Tapi Tak Dikabari Anaknya Tertembak

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Pandi mengaku diminta datang secepat mungkin ke Jakarta terkait kondisi anaknya.

Telepon ketiga dikatakan Pandi dari Polda Kalimantan Barat.

"Dari tim wilayah Kalimantan Barat dari tim Densus 88 juga kebetulan perjalanan kami dari Pontianak ke Jakarta dan sebaliknya didampingi mereka," ucap Pandi.

Saking gentingnya kondisi Bripda Ignatius, polisi meminta saat itu juga Pandi mencari informasi penerbangan pesawat ke Jakarta.

Polisi pun mengatakan bakal memfasilitasi segala keperluan Pandi ke Jakarta sampai balik lagi ke Kalimantan Barat.

"Kami fasilitasi katanya kalau bisa pesawat kalau ada segera berangkat langsung ke Jakarta," sambung Pandi.

Lebih lanjut, Pandi baru terbang ke Jakarta sehari setelah penembakan anaknya lantaran baru mendapatkan jadwal penerbangan.

Pandi mengaku merasa was-was dengan keadaan anaknya.

Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Pandi mengaku diminta datang secepat mungkin ke Jakarta terkait kondisi anaknya. (YouTube/ TribunPontianak)

Selama perjalanan ke Jakarta, Pandi tak diberitahu kondisi sebenarnya bahwa Bripda Ignatius tertembak rekannya sampai tewas.

"Dari keterangan yang diberikan yang kami minta tidak dijawab dengan jelas anak saya itu sakit keras apa? Kecelakaan, atau apa?,"

"Kalau pun kecelakaan kita gak akan khawatir, mungkin dirawat karena butuh perawatan," ucap Pandi.

Setelah sampai di Jakarta, barulah Pandi mendapatkan informasi yang akurat putranya telah tiada.

Polisi menyebut, putranya tertembak tidak sengaja bukan ditembak.

“Setelah tiba baru saya mendapat penjelasan, bahwa anak saya meninggal tertembak, namun bahasa mereka, kejadian ini bukan ditembak, namun tertembak tidak sengaja, karena saat mencabut pistol dari sarungnya, tiba-tiba meledak dan mengenai anak saya. Itu penjelasan dari mereka,” ungkap Pandi.

Pandi mengaku mendengar pernyataan dari polisi sembari merekamnya.

Hal itu dilakukan Pandi agar informasi yang nanti disampaikan kepada keluarga besar tidak diada-ada.

Pemakaman Bripda Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage serta jenazah Bripda Frisco di rumah duka di Melawi. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa)
Halaman
123

Berita Terkini