Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - RI (40), wanita korban pelecehan verbal oleh ketua RW 06 Pluit, mengungkap bagaimana awalnya dirinya bisa sampai dilecehkan tersangka.
Kepada wartawan, RI menuturkan bahwa pada bulan Juni 2022 lalu dirinya ditelepon oleh ketua RW, Soemartono Tohardjo atau ST (75) terkait proyek perbaikan jalan berlubang di wilayahnya.
Sebelum telepon itu, pengurus RW 06 Kelurahan Pluit dan anggota Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Pluit memang sedang fokus menyelesaikan program perbaikan jalan yang sudah dilaporkan sampai ke DPR RI.
"Waktu itu visi misi saya sebagi LMK itu memperbaiki jalanan yang berlubang," kata RI yang juga merupakan anggota LMK Pluit, Senin (14/8/2023).
"Karena dari zaman puluhan tahun lalu jalanan tersebut sama sekali tidak disentuh oleh DKI," sambungnya.
Seiring waktu berjalan, akhirnya sejumlah titik jalanan berlubang di RW 06 Pluit bisa diperbaiki.
RI pun berniat melaporkan penyelesaian progres tersebut saat dirinya dihubungi Soemartono pada Juni tahun lalu.
"Abis lapor Pak RW, kok malah Pak RW bertanyanya yang enggak-enggak lah," ucapnya.
Lewat sambungan telepon, setelah selesai membicarakan proyek jalan berlubang, omongan Soemartono mulai menjurus.
Tersangka mulai mengibaratkan jalan berlubang seperti alat vital korban dengan dibumbui lagi pernyataan-pernyataan yang tidak senonoh.
Godaan-godaan dari ketua RW awalnya ditanggapi korban dengan mengalihkan ke pembicaraan-pembicaraan positif.
Namun, bukannya sadar, tersangka malah mengulangi hal serupa dalam beberapa waktu kemudian.
Kala itu, RI mengaku masih menghormati Soemartono karena memang masih ada keterikatan pekerjaan dengan yang bersangkutan.
RI saat itu masih berpikiran jika ia langsung mematikan telepon akan dianggap tak beretika oleh tersangka.