Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, - Youtuber Laurendra Hutagalung merespon soal penangkapan dua pelaku pengeroyokan terhadap timnya.
Menurutnya, peristiwa itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk tidak main hakim sendiri.
"Ini buat pembelajaran untuk kita semua. Jangan main hakim sendiri, jangan main pukul, terus tahu dulu permasalahan apa," kata Laurend saat dihubungi wartawan, Selasa (5/9/2023).
Laurend menyebut dua pelaku pengeroyokan yang ditangkap tidak mengetahui duduk permasalahan yang terjadi saat terjadi keributan di depan restoran Wong Solo, Tebet, Jakarta Selatan. Dua pelaku yang dimaksud yakni pengemudi ojol (ojek online).
"Misalnya ojol nih, ada teman gue ramai di sini kayak ngegeruduk, ikut-ikutan dah ngegeruduk. Itu yang kita wawancarai si pelaku," ujar dia.
Ia mengungkapkan, driver ojol berinisial YS (40) hanya melampiaskan kekesalannya setelah orderan dibatalkan pelanggan.
"Ternyata alasan utamanya dibalik itu adalah customer dia cancel orderan. Jadi masalah pribadi, dituangkan di situ, dilampiaskan," ungkap Laurend.
Sementara itu, pengamen berinisial H (16) ikut melakukan pengeroyokan karena merasa penduduk setempat.
"Kalau yang pengamen satu lagi itu ikut-ikutan karena merasa warga situ. Akamsi gitu. Padahal sebenarnya dia bukan akamsi situ. Dia hanya kayak apa ya, namanya anak ngamen, muter-muter pasti, cuma kebetulan lewat aja, jadi ikut-ikutan," tutur Laurend.
Polisi sebelumnya menangkap driver ojek online (ojol) berinisial YS (45) yang mengeroyok Youtuber Laurend dan timnya.
Pelaku ditangkap di kediamannya di Jalan Raya Pondok Gede Dirgantara II, Makasar, Jakarta Timur.
"Pelaku ditangkap pada hari Sabtu tanggal 2 September 2023 sekitar pukul 02.50 WIB," kata Bintoro.
Bintoro mengungkapkan, pelaku merupakan seorang driver ojek online (ojol).
"Salah satu barang bukti yang diamankan rompi ojek online berwarna coklat," ungkap dia.