Selulitis (infeksi di dalam jaringan), septic arthritis (infeksi pada persendian), osteomyelitis (infeksi tulang) atau pyothorax (infeksi di dalam rongga dada) adalah kemungkinan komplikasi dari luka gigitan kucing.
2. Bersihkan luka
Jika kucing peliharaanmu mendapatkan gigitan dari kucing liar, maka kamu harus menjaga mereka agar tetap tenang dan hangat dalam dekapanmu, jaga agar hidung dan mulut tetap terbuka.
Luka yang tampak di tubuh kucing harus dibersihkan dengan larutan air garam yanh terbuat dari campuran satu sendok teh garam dengan satu liter air matang dingin.
Cobalah untuk membersihkan luka si kucing dua kali sehari selama beberapa hari untuk membantu menghindari terjadinya infeksi.
3. Perhatikan kondisi kucing
Sulit untuk menemukan luka tusuk kecil karena tubuh kucing terhalang oleh lebatnya bulu mereka. Jadi awasi kucingmu ketika mereka habis berkelahi.
Apabila kamu melihat tanda-tanda infeksi berkembang seperti panas, bengkak, nyeri, lesu atau demam, tidak nafsu makan dan pincang, bawa kucing ke dokter hewan.
Akankah Luka Kucing Sembuh Sendiri?
Luka luka perkelahian kucing bisa berakhir dengan septik atau peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi.
Hal ini bisa membuat kucing menjadi cukup sakit, dan jika lukanya dibiarkan, bisa menganggu kesehatannya.
Kucing berkelahi, apa yang akan dilakukan dokter hewan?
Dokter hewan akan bertanya tentang kesehatan kucingmu, permulaan gejala, dan apa yang terjadi sebelum dia tiba ke klinik.
Selama pemeriksaan, dokter hewan akan memerhatikan dengan cermat bagaimana kucingmu bernafas dan akan mendengarkan dadanya untuk mencari bukti jantung atau cairan di paru-paru.
Warna gusi kucing juga akan dievaluasi karena ini dapat menunjukkan apakah oksigen telah dikirim ke organ secara efektif, atau jika jumlah sel darah merahnya rendah (anemia).
Bagaimana jika kucing kesulitan bernapas setelah berkelahi?
Jika kucingmu mengalami kesulitan bernapas yang ekstrim, dokter hewan atau perawat dokter hewan mungkin akan memberikan oksigen kepada kucingmu.
Sebagian besar pemeriksaan akan melibatkan tes darah untuk memeriksa kondisi penyakit yang mendasari dan sinar-X atau ultrasound untuk memeriksa paru-paru dan jantung.