Ketika itu, FAA sempat merasa nyeri. Saat ditinggal oleh teman-temannya, FAA jalan merangkak sambil menahan sakit untuk mencari es batu.
Es batu tersebut ia gunakan untuk meredakan nyeri yang dirasakan.
Rupanya FAA tak menceritakan peristitwa ini kepada sang ibunda karena mendengarkan kata-kata pelaku yang mengatakan jangan bilang guru dan orangtua.
Namun seiring jalannya waktu, luka akibat benturan saat FAA terjatuh rupanya bertambah parah.
Hal ini membuat FAA tak bisa berjalan normal hingga akhirnya divonis kanker tulang dan berujung amputasi.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.